kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkes: Saat Ini, Tercatat 15 Kasus Dugaan Hepatitis Akut Misterius di Indonesia


Senin, 09 Mei 2022 / 19:55 WIB
Menkes: Saat Ini, Tercatat 15 Kasus Dugaan Hepatitis Akut Misterius di Indonesia
ILUSTRASI. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini, tercatat 15 kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya alias misterius di Indonesia.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini, tercatat 15 kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya alias misterius di Indonesia.

Karena itu, Budi meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan hepatitis akut misterius, salah satuya dengan menjaga kebersihan diri.

"Virus ini menular lewat asupan makanan yang lewat mulut. Jadi, kalau bisa rajin cuci tangan saja supaya kita pastikan yang masuk ke anak-anak kita itu bersih," katanya, Senin (9/5), dikutip dari laman Sekretariat Kabinet. 

Menurut menkes, hepatitis akut misterius menyerang anak-anak di bawah 16 tahun, terutama di bawah 5 tahun.

Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius, Ini Ciri-Ciri Gejala Awal dan Lanjut serta Cara Mencegah

Secara umum, gejala awal hepatitis akut misterius adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat, misalnya, air kencing berwarna pekat seperti teh dan buang air besar berwarna putih pucat. 

Menkes meminta para orangtua untuk segera memeriksakan anak mereka ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal jika mengalami gejala hepatitis akut misterius.

"Kalau dia buang air besar dan kemudian mulai ada demam, nah, itu dicek SGPT-SGOT-nya. Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat," ujar Budi yang menambahkan, SGPT-SGOT normal di level 30-an.

Memang, Budi menambahkan, belum bisa dipastikan virus apa yang seratus persen menyebabkan hepatitis akut tersebut. Sekarang, penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia, bekerjasama dengan WHO, Amerika Serikat, dan Inggris, untuk bisa mendeteksi secara cepat penyebabnya.

Hanya, "Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×