Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi berjanji kasus yang menimpa Dera Nur Anggraini, bayi yang meninggal karena diduga ditolak rumah sakit tidak terulang lagi. Caranya, Nafsiah akan meningkatkan peralatan dan jaringan penanganan gawat darurat khususnya di rumah sakit yang ada di DKI Jakarta.
"Akan terjalin online komunikasi seperti di luar negeri. Kalau ada gawat darurat apakah itu bayi, atau serangan jantung, dan sebagainya, seseorang hanya telepon satu nomor langsung dilihat di rumah sakit mana dia bisa dilayani," janji Nafsiah, di Istana Negara, Selasa (19/2).
Dalam rangka mengembangkan jaringan tersebut, Menkes akan bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta. Menkes membantah kalau Dera meninggal lantaran ditolak di rumah sakit, sebab tak ada jaminan yang akan bertanggungjawab soal biaya.
Nafiah bilang, setiap rumah sakit dilarang keras menolak pasien yang dalam kasus darurat. Sementara, Dera meninggal karena alat-alat yang dimiliki rumah sakit kurang. Selain itu, ruangan untuk gawat darurat juga dalam kondisi penuh.
Tragisnya, Dera sudah ditolak delapan rumah sakit dan berakhir di rumah sakit RSCM Jakarta. Rumah sakit yang menolak tersebut berdalih kamar penuh dan tidak ada peralatan lengkap.
Namun, menurut Menkes, selain karena alasan di atas, Dera waktu lahir berat badannya hanya 1 kilogram, padahal bayi normal itu beratnya sekitar 3 kg. Karena itu, paru-paru Dera masih belum berkembang dan butuh alat khusus respirator.
Sementara alat ini cuma ada 10 buah di RSCM, pada saat yang sama ada 13 orang yang sedang dilayani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News