kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menhub: Pembangunan infrastruktur kereta api sulit


Kamis, 14 Desember 2017 / 18:45 WIB
Menhub: Pembangunan infrastruktur kereta api sulit


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak tahun 2015 Kementerian Perhubungan telah membangun sejumlah infrastruktur perhubungan jangka panjang. Namun masih ada sejumlah pencapaian yang masih belum bisa dilakukan.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyatakan, pembangunan infrastruktur bandar udara (bandara) dan pelabuhan bisa mencapai target. Dari data Kementerian Perhubungan, target pembangunan bandara tahun 2015-2019 sebanyak 15 lokasi, dan di tahun ini bisa mencapai target dengan pembangunan tiga bandara anyar.

Sementara itu, untuk rencana tahun 2015-2019, Kemhub menargetkan pembangunan 306 pelabuhan. Sepanjang tahun ini, Kemhub mengklaim telah membangun 37 pelabuhan baru atawa telah terbangun sepanjang tahun 2015-2017 sebanyak 105 lokasi.

Lalu, untuk pengadaan bus rapid transit (BRT) , Budi Karya bilang juga akan tercapai sesuai target. Dari target BRT sepanjang tahun 2015-2019 sebanyak 3.170 unit, sudah ada 1.773 unit sepanjang tahun 2015-2016.

Nah, Budi Karya belum cukup optimistis dalam pembangunan infrastruktur perkeretaapian. Maklum saja, dari target pembangunan jalur kereta api baru pada tahun 2015-2019 sepanjang 3.258 km, baru bisa teralisasi sejak tahun 2015-2017 sepanjang 388,3 km.

"Kemungkinan yang belum bisa tercapai maksimal adalah kereta api, karena selama ini yang ada jalur cukup panjang itu di Kalimantan. Kita tahu harga batubara belum pulih, sehingga investor yang sudah mendapatkan izin (membangun rel) belum melaksanakan, mungkin ke depannya kami arahkan untuk jadi proyek KPBU," kata Budi Karya, Kamis (14/12).

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri mengakui masih banyak pembangunan rel baru yang berproses untuk mencapai target. Namun meski begitu, dirinya menyatakan akan mengejar sejumlah pembangunan di tahun depan.

Ia bilang, di tahun 2018 pihaknya akan fokus dalam penyelesaian Trans Sumatera dan Trans Sulawesi dengan target pembangunan 626 km jalur kereta baru dan 15 km rehabilitasi rel. Dia berjanji akan menyelesaikan secara parsial terkait penyelesaian double-double track Manggarai-Cikarang. "Jadi di tahun 2018 secara keseluruhan kita akan mengejar target sesuai Renstra," ujar Zulfikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×