kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,34   9,03   0.99%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengukur Dampak Perang Rusia-Ukraina ke Ekonomi Makro Indonesia


Minggu, 06 Maret 2022 / 12:51 WIB
Mengukur Dampak Perang Rusia-Ukraina ke Ekonomi Makro Indonesia
ILUSTRASI. Ketegangan akibat konflik Rusia dan Ukraina diperkirakan memberikan dampak rambatan ke ekonomi makro Indonesia.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan akibat konflik Rusia dan Ukraina diperkirakan memberikan dampak rambatan ke ekonomi makro Indonesia. Menurut analisis ekonom Bank Mandiri, dampak kepada Indoneisa ini melewati beberapa jalur dampak, seperti sektor finansial, sektor komoditas, serta jalur perdagangan.

Dalam analisis yang diterima Kontan.co.id, ekonom Bank Mandiri menyebut, konfik Rusia-Ukraina dampaknya bisa positif, tetapi bisa juga negatif.

Dari jalur sektor finansial, perang Rusia-Ukraina menyebabkan obligasi Amerika Serikat (AS) atau US Treasury turun karena naiknya investasi ke aset safe haven.

Dampaknya, per 25 Februari 2022, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS cukup terbatas, atau hanya sekitar 0,24% ke Rp 14.373 sepanjang dua hari. Pun imbal hasil obligasi pemerintah masih relatif stabil di 6,46%.

Baca Juga: Inflasi Saat Ramadan Nanti Diprediksi Bisa 0,6%-0,8%

Premi risiko investasi Indonesia yang tercermin dari Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun hanya bergerak sebesar 7,15 basis poin (bps) ke 104,9 selama dua hari. “Dalam hal ini, risiko volatilitas relatif minimal di sektor finansial, karena kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) sudah turun,” tulis ekonom Bank Mandiri dalam paparannya, seperti dikutip Minggu (6/3).

Kemudian dari jalur sektor komoditas, konflik Rusia-Ukraina menyebabkan naiknya harga minyak dan gas (migas), Crude Palm Oil (CPO), serta batubara karena ada risiko suplai.

Harga komoditas emas pun diperkirakan meningkat karena faktor inflation-hedging commodities, atau karena peralihan emas menjadi instrumen investasi safe haven ini.

Nah, dampaknya ke Indonesia, bisa menyeabkan kenaikan inflasi di bulan Februari atau Maret 2022. Peningkatan ini melalui komoditas harga emas perhiasan yang biasanya masuk ke dalam komponen inti.

Dari jalur perdagangan, Rusia dan Ukraina memang bukan negara mitra dagang utama Indonesia, tetapi Ukraina merupakan eksportir gandum utama dunia, termasuk ke Indonesia.

Tekanan dari sisi suplai ini bisa meningkatkan tekanan pada inflasi domestik, terutama dari sektor pangan. Dengan demikian, perlu adanya diversifikasi untuk komoditas ini.

Baca Juga: Konnflik Rusia-Ukraina Masih Membara, Harga Emas Dunia Mulai Melonjak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×