kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Mengenal tokoh-tokoh yang berjuang mencegah penularan penyakit melalui vaksin


Senin, 23 November 2020 / 13:28 WIB
Mengenal tokoh-tokoh yang berjuang mencegah penularan penyakit melalui vaksin
ILUSTRASI. Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Kedekatan lokasi Unpad dan PT Bio Farma juga membuat keilmuan Kusnandi banyak digunakan dalam persiapan produksi beragam vaksin. Nyaris seluruh produk vaksin yang dikembangkan Bio Farma melibatkan keahlian Kusnandi Rusmil. 

"Saya mendapat kepercayaan untuk melaksanakan hampir semua imunisasi. Jadi mulai dari imunisasi DPT, Hepatitis B, uji klinis fase I-II, kemudian Pentabio, kemudian bersama Prof. Sri saya meneliti vaksin Dengue, kemudian vaksin Pneumococcus," kata Kusnandi. 

Sampai kini, Kusnandi telah melakukan 26 uji klinis vaksin, termasuk uji klinis fase III vaksin COVID-19 di Indonesia. “Sudah 1620 subjek penelitian yang telah selesai divaksinasi. Tinggal kita ikuti perkembangannya.

Baca Juga: Tren kenaikan harga minyak berlanjut di tengah harapan efektivitas vaksin COVID-19

Sebelum divaksinasi, mereka diambil darahnya, kemudian satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan setelah disuntik diambil darahnya lagi untuk dilakukan evaluasi keamanan vaksin, kadar zat anti bodi, dan efikasinya. Sejauh ini tidak ada efek samping yang berbahaya yang dialami relawan.” 

Sosok Sri Rezeki dan Kusnandi merupakan dua dari banyak tokoh inspiratif di bidang kesehatan. Baik Sri dan Kusnandi sama-sama sepakat, imunisasi merupakan hal penting yang harus terus diperjuangkan pemerintah Indonesia. Tujuan akhirnya tentu mencegah beragam penyakit infeksi yang menjangkit anak-anak atau masyarakat usia dewasa.
 
"Jadi kita harus bekerja keras agar cakupan imunisasi di Indonesia meningkat. Karena penyakit yang kerap menjangkit anak itu penyakit-penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi", tutup Kusnandi.

Selanjutnya: Inilah kisaran harga vaksin corona buatan Moderna, Sinovac dan Pfizer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×