Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) akan meluncurkan indeks baru pada Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan WB di Bali. Indeks ini bernama "Human Capital Index" atau indeks Sumber Daya Manusia (SDM)
Indeks SDM ini akan mengukur kesehatan anak-anak, remaja, dan orang dewasa, serta kuantitas dan kualitas pendidikan yang bisa diharapkan oleh anak yang lahir kini pada usia 18 tahun kelak. Indeks ini ditujukan untuk membantu pembuat kebijakan untuk menciptakan layanan yang lebih baik.
Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Parjiono mengatakan, indeks baru ini akan berlaku secara global. Hal ini layaknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang telah ada di Indonesia, namun dengan versi yang lebih detail dan menyeluruh.
"Akan ada semacam indeks terhadap human capital. Bukan negara dijelek-jelekan. Tapi bagaimana memberikan referensi ke negara, membangun investasi ke SDM," ujar Parijono saat workshop Annual Meeting IMF-WB di Jakarta, Sabtu (15/9).
"Karena human capital kan modal bagi suatu negara kan. Apalagi saat ini kita hadapi digital ekonomi," lanjutnya.
Sebab, dengan adanya perkembangan digital, maka ada pekerjaan konvensional yang akan terkenda dampaknya. Untuk itu, diperluja beberapa prinsip dan kebijakan agar para pekerja konvensional itu bisa lebih efektif lagi di tengah fenomena ini.
"Indonesia akan menjadi salah satu 'early adapter country' dalam pengembangan pendekatan strategis untuk mempercepat pembangunan SDM," ujar dia.
Merujuk pada situs Bank Dunia indeks ini akan membantu mengukur beberapa hal yang berhubungan dengan produktivitas seperti kelangsungan hidup anak, pengajaran secara dini kepada anak-anak untuk sukses, pembelajaran siswa, dan kesehatan orang dewasa.
"Pengukuran ini akan mendorong negara-negara untuk berinvestasi di SDM dengan rasa urgensi. Itu akan membantu mempersiapkan semua untuk bersaing dan berkembang dalam ekonomi di masa depan. Dan itu akan membantu sistem global berfungsi untuk semua orang," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News