kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.100   0,00   0,00%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Mengapa Harga Beras Masih Mahal Meski Sudah Impor dan Operasi Pasar?


Senin, 06 Februari 2023 / 12:00 WIB
Mengapa Harga Beras Masih Mahal Meski Sudah Impor dan Operasi Pasar?
ILUSTRASI. Saat ini harga beras masih mahal. Hal tersebut diungkapkan oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini harga beras masih mahal. Hal tersebut diungkapkan oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). 

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan harga beras ini terjadi lantaran kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan di awal tahun 2022 lalu. 

"Kondisi beras saat ini masih stabil tinggi karena memang ini bermula dari kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan di awal tahun lalu. Ini jadi masalah sekarang sehingga akan mempengaruhi harga di pasaran, walaupun sudah ada impor tetapi tetap juga proses berkurangnya beras di pasaran itu memang jadi persoalan tersendiri itu yang pertama," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023). 

Harga beras terus naik walau ada panen raya 

Lebih lanjut Reynaldi menuturkan, sejak dua bulan lalu harga beras sudah naik melebihi batas Harga Eceren Tertinggi (HET) yakni Rp 9.450 untuk jenis medium. Hal ini jugalah yang membuat pemerintah melakukan impor beras. 

Bahkan, Reynaldi memprediksi harga beras akan tetap naik sampai panen raya tiba. 

"Apa dampak kenaikannya? Dampak kenaikannya banyak, tapi salah satunya adalah pedagang kesulitan apalagi ada tambahan beras impor, itu juga menjadi kendala," jelas Reynaldi. 

Oleh sebab itu, menurut dia, Bulog sebagai BUMN yang ditugasi untuk menyelesaikan persoalan beras harus benar-benar menyelesaikan dengan baik agar persoalan beras bisa diatasi. 

Baca Juga: Dua Faktor Ini Diprediksi Menjadi Pendorong Inflasi pada Januari 2023

"Fokus saja soal beras tidak usah ngurus yang lain, walaupun begitu kami tetap mengapresiasi langkah bulog untuk melakukan operasi pengendalian harga sehingga harga tidak melambung tinggi dan stok tetap ada di pasar," ungkap Reynaldi. 

"Kami berharap Bulog dapat melaksanakan tugasnya untuk melakukan penyerapan terhadap beras petani di panen raya bulan depan," pungkasnya. 

Bulog guyur pasar dengan beras impor 

Adapun sebelumnya, Perum Bulog mengguyur 10.000 ton beras impor asal Thailand ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat (3/1/2023). 

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, masuknya 10.000 ton beras impor tersebut seturut dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa mendistribusikan beras impor dengan cepat sehingga bisa menekan harga beras yang masih mahal saat ini.

"Hari ini kita merealisasikan bahwa perintah Presiden, Bulog punya tanggung jawab untuk menyebarkan beras yang kita impor di seluruh Indonesia, termasuk Food Station yang merupakan ukuran pasar nasional," ujar Budi Waseso saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat (3/2/2023). 

Baca Juga: Bulog Guyur Beras Impor 10.000 Ton ke Pasar Induk Cipinang

Harga beras masih mahal Sementara itu mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras per hari ini, Senin (6/2/2023), sudah mulai menunjukan penurunan meskipun masih tergolong mahal. 

Beras kualitas bawah I turun menjadi Rp 11.650 per kilogram, beras kualitas bawah II turun menjadi Rp 11.450, beras kualitas medium I Rp 12.750, dan beras kualitas medium II Rp 12.750 per kilogram. 

Sementara berdasarkan daftar panel harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium naik Rp 50 menjadi Rp 13.340 per kilogram dan beras medium naik Rp 20 menjadi Rp 11.680 per kilogram.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Beras Masih Mahal, Pedagang Pasar: Ini Salahnya Bulog"
Penulis : Elsa Catriana
Editor : Aprillia Ika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×