kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dua Faktor Ini Diprediksi Menjadi Pendorong Inflasi pada Januari 2023


Sabtu, 04 Februari 2023 / 15:54 WIB
Dua Faktor Ini Diprediksi Menjadi Pendorong Inflasi pada Januari 2023
ILUSTRASI. Meski inflasi terangkat harga pangan, penurunan harga BBM mampu mengimbangi kenaikan. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri meyakini inflasi pada Januari 2023 akan melandai dari inflasi bulanan pada Desember 2022. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, inflasi pada awal tahun ini sebesar 0,42% month on month (MoM) atau lebih rendah dari 0,66% MoM dari bulan sebelumnya. Menurut Faisal, inflasi pangan menjadi kontributor utama dari inflasi pada Januari 2023. 

"Inflasi pangan didorong kenaikan harga beras dan harga beberapa tanaman hortikultura," tutur Faisal pekan lalu. 

Selain kenaikan harga pangan, Faisal memperkirakan kenaikan harga emas juga mendorong tingkat inflasi Januari 2023. Ini seiring dengan kenaikan risiko perlambatan perekonomian global yang mendorong permintaan akan emas untuk penempatan dana. 

Baca Juga: BI Catat Inflasi 0,39% di Pekan Keempat Januari 2023

Di sisi lain, Faisal memperkirakan ada komoditas yang mampu menekan laju inflasi, yaitu pergerakan harga bahan bakar minyak (BBM). 

"Ini akibat penurunan harga Pertamax dan tarif angkutan udara yang cenderung turun," tambah Faisal. 

Dari sisi inflasi tahunan, Faisal memperkirakan inflasi tahunan akan tercatat 5,36% YoY, atau juga melandai dari inflasi tahunan Desember 2022 yang sebesar 5,51% YoY. 

Baca Juga: Kredit Kendaraan Bermotor Perbankan Tumbuh Positif di 2022, Begini Prospeknya di 2023

Meski inflasi umum melandai, Faisal melihat komponen inti malah menguat. Dia memperkirakan, inflasi inti tercatat 3,39% YoY atau lebih tinggi dari 3,36% YoY pada bulan sebelumnya. 

"Ini seiring dengan penghapusan PPKM yang akan menimbulkan peningkatan permintaan masyarakat," tandas Faisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×