kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.678.000   -14.000   -0,83%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

Mengapa Awal Puasa di Indonesia Beda dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei?


Jumat, 28 Februari 2025 / 20:31 WIB
Mengapa Awal Puasa di Indonesia Beda dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei?
ILUSTRASI. Pemerintah menetapkan puasa Ramadan dimulai Sabtu 1 Maret 2025 sementara negara tetangga yang masuk dalam MABIMS memulai puasa Minggu 2 Maret 2025. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: TribunNews.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menetapkan puasa Ramadan dimulai Sabtu 1 Maret 2025.

Sementara itu, negara tetangga yang masuk dalam MABIMS memulai puasa pada Minggu 2 Maret 2025.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa perbedaan ini muncul karena perbedaan hasil pemantauan hilal.

"Meskipun agak berbeda dengan Brunei, Malaysia, dan singapura yang menetapkan bahwa puasa mulai pada tanggal 2 (Maret)," ucapnya dalam konferensi pers hasil sidang isbat Jumat (28/2/2025).

Nasaruddin pun mengungkap mengenai alasan kenapa awal puasa Indonesia berbeda dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025

"Kenapa kita lebih awal karena perbedaan ketinggian hilal dan sudut elongasi," jelasnya. 

Meskipun, sambung dia, antara Malaysia maupun Brunei Darussalam yang sebagai negara berdekatan. 

"Tapi dari sudut elongasi sedikit berbeda sehingga merek belum menemukan di sana," tambahnya.

"Ketika ada orang melihat bulan lalu disumpah pengadilan agama maka itu berlaku ke seluruh Indonesia karena kita satu wilayah hukum," paparnya. 

Indonesia menetapkan awal puasa Ramadan berdasarkan hasil sidang isbat.

"Malam ini diputuskan sidang, 1 Ramadan 1446 Hijriyah ditetapkan besok pada 1 Maret 2025," jelas Nasaruddin.

Nasaruddin menjelaskan, keputusan ini sesuai dengan hasil sidang yang diawali diskusi ilmiah dan pemantauan hilal di seluruh wilayah Indonesia. 

Baca Juga: Masjid Istiqlal Bagikan 4.000 Boks Hidangan Berbuka dan Sahur Setiap Hari

Dia menjelaskan alasan pengumuman hasil sidang isbat terlambat dari jadwal seharusnya. 

"Kami harus Menunggu wilayah yang paling barat di Aceh sesuai dengan kondisi objektif hilal," ujarnya.

"Karena Indonesia timur, tengah, barat dan di ekor pulau Jawa tidak dimungkinkan bisa menyaksikan hilal," lanjutnya.

"Kita menunggu sampai wilayah paling barat karena itu yang memenuhi syarat imkannur rukyat sesuai ketinggian hilal dan sudut elongasi," terangnya..

Adapun syarat itu yakni ketinggian hilal berada pada posisi 3 derajat 51 menit hingga 4 derajat 46 menit

Sementara sudut elongasi berada pada 4 derajat 47 menit dan 6 derajat 24 menit.

"Ternyata ditemukan hilal di provinsi paling barat, Aceh. Telah disumpah dua orang yang menyaksikan hilal ditambah pengukuhan dari Pengadilan Agama setempat," tandasnya. 


 

Selanjutnya: Terkait ODOL, Menhub Minta Pemda Dukung Kelancaran Lalu Lintas Angkutan Lebaran

Menarik Dibaca: IDEC 2025 Dorong Inovasi di Industri Kesehatan Gigi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×