Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah karena pada tahun ini pandemi Covid-19 terjadi dan mengancam jutaan jiwa penduduk dunia, yang menimbulkan efek domino ancaman pada perekonomian dan kehidupan sosial.
Jajaran Kementerian Keuangan yang melakukan fungsi sebagai bendahara negara dan mengelola APBN juga memiliki tanggung jawab yang luar biasa berat dalam menjalani tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan arahan pada acara Dialog Tutup Tahun Anggaran 2020, pada Rabu (30/12).
“Saya ingin menyampaikan pada kesempatan ini rasa terima kasih saya, penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras Anda semuanya. Kita mengakui bahwa tahun ini bukan tahun yang mudah, ini adalah tahun yang sangat menantang,” ucap Menkeu.
Baca Juga: Mantan bos LPS hingga stafsus Sri Mulyani diangkat jadi komisaris IFG
Pada tahun ini, Menkeu mengutarakan bahwa instrumen di dalam APBN melakukan fungsi untuk bisa melindungi rakyat Indonesia, melindungi dunia usaha, dan melindungi perekonomian agar mereka mampu menghadapi dampak Covid-19.
Menkeu melanjutkan bahwa laporan mengenai pelaksanaan APBN yang telah disampaikan sebelumnya pada acara ini menunjukkan bahwa perekonomian memang sedang mengalami tekanan yang mengakibatkan beberapa target penerimaan negara tidak bisa tercapai.
Namun Menkeu meyakini bahwa para jajaran sudah melaksanakan tugas secara maksimal, dan juga telah melakukan evaluasi serta melihat strategi apa yang bisa kita lakukan tahun depan agar lebih baik.
Dari sisi belanja negara, tantangan yang dihadapi pada tahun ini juga tidak sedikit. Menurut Menkeu, hal ini dikarenakan APBN harus melakukan refocusing anggaran secara cepat, serta prioritas baru kebijakan pemerintah yaitu program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan penanganan Covid-19.
Baca Juga: Ramalan IMF, ekonomi Indonesia dan dua negara ini bakal bangkit di 2021
Maka dalam kesempatan itu, Menkeu menyampaikan apresiasinya kepada para jajaran yang mampu terus berkoordinasi dan bersinergi dalam memaksimalkan fungsi belanja negara secara baik agar tetap bisa menjaga perekonomian Indonesia.
Menkeu melanjutkan bahwa dengan alokasi belanja negara yang naik sementara penerimaan negara mengalami penurunan tahun ini, maka diperlukan strategi pembiayaan di dalam APBN secara prudent dan baik.