Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Konflik horizontal yang melanda warga komunitas Syiah di Dusun Nangkernang, desa Karanggayam, Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Kisruh akibat adanya persoalan asmara di antara keluarga yang berbuntut konflik kekerasan ini, juga mengakibatkan aliran pengungsian warga karena banyaknya rumah yang hancur. Warga keluar dari Sampang pun demi mencari keselamatan.
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengatakan akan membantu para korban dengan membantu pembangunan rumah dan menjamin keselamatan, asalkan mau kembali ke Sampang.
"Kalau mereka minta tempat lain harus kita pertimbangkan dulu. Karena, pemerintah belum bicara saja, sudah ada komentar mengatakan pemerintah mau memindahkan. Kapan pemerintah ngomong begitu? Padahal kita bicara itu dengan gubernur dan pejabat di Jawa Timur," kata Gamawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/8).
Gamawan mengatakan, pemerintah akan terlebih dahulu mendengarkan permintaan resmi para warga mengenai relokasi tempat tinggal itu. Hal ini, lanjut Gamawan, dimaksudkan agar pemerintah tidak dituduh ingin mengungsikan penduduk keluar dari daerahnya.
"Pemerintah juga tidak mau dituduh mencabut masyarakat dari akarnya dan segala macamnya. Biar fair, kita dengarkan dulu apa maunya mereka tersebut," ungkap Gamawan.
Sebelumnya, terjadi bentrokan yang melibatkan warga komunitas Sunni dengan Syiah, di Dusun Nangkernang, desa Karanggayam, Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur. Konflik horizontal ini dikabarkan bermula dari persaingan antar keluarga yang semakin lama semakin meluas.
Aksi kekerasan itu menimbulkan korban jiwa sebanyak dua orang, sejumlah korban luka-luka dan kerusakan 35 unit rumah warga yang dibakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News