Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengungkapkan, ada sembilan daerah yang rendah dalam hal penyerapan anggaran. Sayangnya, Gamawan tidak mau menyebutkan nama-nama daerah yang terbilang lamban membelanjakan alokasi anggaran itu.
"Apakah pelaporannya dari daerah tersebut terlambat (membelanjakan anggaran) karena ada faktor lain atau apa. Tetapi, yang jelas, kewajiban pemerintah saat ini harus mengingatkan daerah itu," kata Gamawan saat ditemui seusai Rapat Koordinasi dengan Kepala Daerah seluruh Indonesia di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (29/11).
Gamawan berpesan, agar daerah yang merasa realisasi APBD nya masih rendah segera melakukan tindakan. Menurutnya, rata-rata realisasi APBD kesembilan daerah itu hanya 67%, mengacu laporan awal November lalu.
Gamawan berharap, mudah-mudahan memasuki bulan Desember nanti, rata-rata realisasi belanja daerah tersebut naik menjadi 80% atau bahkan 90%. "Kami menghendaki, kalau bisa diatas 90% sampai akhir tahun," jelas Mantan Gubernur Sumatera Barat itu.
Gamawan bilang realisasi APBD daerah tidak harus dibelanjakan 100%. Pasalnya, bisa saja ada variabel lain seperti efisiensi, penghematan dalam tender dengan harga yang lebih murah membuat ada anggaran yang tersisa.
Efisiensi lain yang diharapkan Gamawan adalah, pengurangan komponen gaji pegawai dan biaya perjalanan dinas. Lebih jauh, sanksi untuk daerah yang realisasi anggarannya masih rendah itu, Gamawan bilang akan mengambil langkah tegas.
Sanksi yang dipersiapkan adalah, mengurangi alokasi anggaran daerah itu untuk tahun berikutnya. "Sebelum itu terjadi, kami terus beri peringatan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News