Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso mengungkapkan bahwa Indonesia masih bergantung terhadap kebutuhan impor dalam menunjang produksi dan investasi. Hal tersebut tercermin dari tingginya proporsi impor bahan baku dan barang modal per Oktober 2024.
Budi menyebutkan, impor Indonesia masih didominasi dengan bahan baku atau penolong sebesar 72,58% pada Oktober 2024. Adapun nilai impor produk tersebut mencapai US$ 15,92 miliar, naik sekitar 18,45% secara bulanan (MoM) dibandingkan September 2024 yang sebesar US$ 13,44 miliar.
Selanjutnya, besarnya impor Tanah Air di Oktober 2024 diikuti oleh barang modal yang mencapai 18,13% dari total impor, yang senilai US$ 3,98 miliar naik sekitar 12,74% MoM.
Baca Juga: Prabowo Buka Peluang Impor Beras India, Titiek Soeharto: Setuju, Asal Tak Saat Panen
Lalu diikuti oleh barang konsumsi sebesar 9,29% dari total impor Indonesia, dengan nilai sebesar US$ 2,04 miliar naik 10,27% MoM.
“Kenaikan ini dapat mencerminkan adanya peningkatan permintaan domestik dan aktifitas industri yang mulai tumbuh,” kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Rabu (20/11).
Meski demikian mengalami kenaikan, Budi menuturkan bahwa tingginya porsi impor tersebut menandakan Indonesia belum bisa lepas dari bayang-bayang impor dalam kegiatan produksi dan investasinya.
“Tingginya proporsi bahan baku dan barang modal dalam struktur impor menunjukkan bahwa Indonesia masih bergantung kepada impor untuk mendukung kegiatan produksi dan investasi,” tandasnya.
Baca Juga: Bapanas Buka Suara Soal Prabowo Lobi India Tentang Impor Beras
Selanjutnya: Kemendag: Ekspor RI Didominasi Sektor Industri Capai 79,91% Hingga Oktober 2024
Menarik Dibaca: Dampak Besar Kompetisi Jet Ski Dunia terhadap Perekonomian Lokal Danau Toba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News