Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara anggota G20 telah dilaksanakan pada 28-29 Juni 2019 di Osaka, Jepang.
Para pemimpin G20 sepakat untuk mengurangi ketegangan perdagangan global, bekerja sama secara konstruktif untuk melakukan reformasi WTO, dan memastikan kesetaraan dalam berkompetisi untuk menyediakan iklim usaha yang baik.
“Reformasi WTO adalah hal yang sangat mendesak untuk dilakukan. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dalam hal ini yang menjadi fokus dan prioritas Indonesia adalah mekanisme penyelesaian sengketa," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dalam siaran persnya, Rabu (3/7).
Presiden Joko Widodo secara khusus menyatakan kembali sikap Indonesia, bahwa reformasi WTO penting segera dilaksanakan untuk mengatasi ketidakpastian dan dampak negatif dari perang dagang yang terjadi saat ini.
Seluruh negara harus memberikan komitmen untuk bekerja sama memperbaiki sistem perdagangan multilateral agar dapat memberikan manfaat bagi semua negara dan tetap relevan seiring dengan perkembangan zaman.
Mendag menyampaikan, Indonesia telah memberikan masukan kepada G20 mengenai langkah-langkah yang perlu segera dilakukan terkait reformasi WTO. “Pada prinsipnya, Indonesia siap bekerja sama dengan negara-negara lain untuk terus meningkatkan kinerja WTO,” tegasnya.
Sementara itu, terkait usaha negara anggota G20 dalam mengatasi kapasitas baja dunia yang berlebih, kesepakatan atas perpanjangan mandat Global Forum on Steel Excess Capacity (GFSEC) masih terus didiskusikan hingga akhir tahun ini. Seluruh negara anggota G20 diharapkan dapat bekerja sama untuk menghasilkan keputusan secara konsensus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News