Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih menunggu hasil peninjauan fasilitas generalized system of preferences (GSP) yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Sebelumnya, AS melakukan peninjauan terhadap negara penerima fasilitas GSP. Indonesia pun telah menemui pihak AS untuk memberikan klarifikasi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita masih enggan menyampaikan tanggapan AS terhadap klarifikasi Indonesia. Ia bilang akan memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo terkait pertemuan tersebut.
"Tunggu dulu kita mau lapor ke presiden dulu, jangan mendahului," terang Enggar, Rabu (1/8).
Asal tahu saja produk Indonesia yang mendapat GSP antara lain karet, ban mobil, perlengkapan perkabelan kendaraan, emas, asam lemak, perhiasan logam, aluminium, sarung tangan, alat musik, pengeras suara, keyboard, dan baterai.
Indonesia surplus terhadap AS sebesar US$ 9,67 miliar pada akhir 2017. Ekspor utama Indonesia ke AS antara lain udang, karet alam, alas kaki, ban kendaraan, dan garmen. Sementara impor utama Indonesia dari AS antara lain kedelai, kapas, tepung gandum, tepung maizena, serta pakan ternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News