kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.212   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mendag: Ekspor otomotif jadi sektor unggulan


Senin, 05 Mei 2014 / 17:48 WIB
Mendag: Ekspor otomotif jadi sektor unggulan
ILUSTRASI. Informasi jadwal KRL Klaten-Jogja hari ini, kereta dari Solo tujuan Jogjakarta selama satu pekan, Senin-Jumat, 12-16 Desember 2022


Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, pemerintah telah menyiapkan sektor unggulan Indonesia guna meningkatkan nilai ekspor. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, sektor unggulan mendatang adalah otomotif.

Positifnya industri otomotif sudah terlihat saat ini. "Sudah kejadian dan di masa yang akan datang, otomotif akan menjadi primadona," kata Lutfi, Senin (5/5).

Pemerintah menargetkan, target ekspor otomotif tahun ini US$ 4,5 miliar. Di kuartal I, pertumbuhannya cukup kencang, sampai 11% dibanding periode Januari-Maret 2013.

Inilah yang membangkitkan optimisme pemerintah. "Dalam tiga tahun ke depan, bisa tumbuh sampai US$ 10 miliar," kata Lutfi. Mendag memprediksi, ekspor otomotif dari Indonesia akan menjadi tiga besar atau setidaknya lima besar di dunia.

"Yang paling penting adalah kebutuhan kelas menengah kita menjadi aset untuk mendatangkan investasi kemudian dijual lagi," ujar Lutfi.

Optimisme Lutfi bukan tanpa alasan. Sektor industri menyumbang 66% dari seluruh produk ekspor. Ekspor sektor industri meningkat 3,6% year on year menjadi US$ 29,3 miliar selama kuartal I 2014.

Selain industri, ekspor yang menguat adalah di sektor pertanian yaitu naik 4,9% menjadi US$ 1,28 miliar dibanding pencapaian kinerja kuartal I-2013.

Memang, ekspor produk pertanian ini masih kalah jauh dibanding sektor minyak dan gas yang mencapai US$ 7,9 miliar atau pertambangan US$ 5,9 miliar. Namun, kedua sektor ini mengalami penurunan, terutama pertambangan yang turun signifikan 24,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×