Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengancam akan mengambil tindakan hukum bagi para importir bawang putih yang berlaku curang dengan menahan pasokan bawang putih masuk ke pasar.
"Importir yang masih bandel, kalau dia tidak melaporkan stok barang, gudang, perusahaanya, masih jual tinggi. Maka kami akan ambil tindakan hukum, kami sidak dengan Satgas Pangan," kata Enggartiasto di Jakarta, Rabu (7/6).
Tak hanya importir, para pedagang yang menaikkan harga bawang putih dengan harga tinggi pun akan diambil tindakan tegas.
"Kalau mereka naikkan harga berlebihan pun akan diambil tindakan juga. Utamanya di pasar-pasar retail modern," kata Mendag Enggartiasto.
Politisi Partai NasDem itu juga berujar, tidak akan menolerir oknum importir yang melakukan penimbunan bahan pokok makanan, tak hanya untuk bawang putih.
"Oknum yang lakukan penimbunan tidak dibenarkan. Kami tak akan tolerir. Yang masih melakukan penimbunnan akan kami tangkap," kata Mendag.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah mengisntruksikan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) agar menjaga ketersediaan stok bahan pangan di seluruh daerah di Indonesia.
"Bulog harus sediakan stok bahan pangan. Kami berikan penugasan jaga stok di daerah, ke ujung negeri, masuk ke pasar tradisional, standby kalau dibutuhkan, kami gelontorkan ke pasar," kata dia.
Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menduga lonjakan harga bawang putih terjadi akibat permainan importir yang menahan pasokan bawang putih masuk ke pasar.
Imbasnya stok bawang putih di berbagai pasar menipis sehingga harga pun meningkat tajam di tengah konsumsi masyarakat yang tinggi selama bulan Ramadhan.
Harga bawang putih sebagai salah satu komoditas strategis rawan dipermainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut imbas dari ketergantungan kebutuhan bawang putih nasional dari negara lain.
Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian (Kementan), Indonesia memiliki kebutuhan bawang putih setiap tahunnya sebesar 500.000 ton dan 97 persen dipenuhi melalui impor.
Terlebih sesuai dengan temuan Satuan Tugas (satgas) Pangan bahwa hingga saat ini satgas pangan telah menangani tiga kasus penyelewengan pasokan bawang putih oleh importir bawang putih. (Moh. Nadlir)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News