Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Importir bawang putih mulai mendaftarkan izin impor ke Kementerian Perdagangan (Kemdag). Sampai saat ini setidaknya ada 26 perusahaan importir yang mengajukan perizinan tersebut.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dari beberapa perusahaan yang telah mengajukan impor tersebut volumenya mencapai 16.000 ton. "Mereka (importir) terus daftarkan. Kapan mereka masuk, jumlah stok, serta akan masuk kapan," kata Enggartiasto, Rabu (31/5).
Dalam pengajuan impor, perusahaan diharuskan melampirkan daftar pemasaran dari bawang putih impor yang dilakukan. Hal itu penting untuk dapat memetakan ketersediaan dan kebutuhan bawang putih di dalam negeri.
Di luar perusahaan importir yang telah mengajukan importasi, saat ini juga tengah dalam proses pemasukan sebanyak 9.000 ton bawang putih. Dengan semakin banyaknya stok ini, diharapkan harga bawang putih akan cepat melandai.
Kasus penyimpangan pangan
Pasca dibentuk pada awal Mei lalu, satuan tugas (Satgas) Pangan mencatat ada 79 kasus penyimpangan pangan sepanjang Mei 2017. Lokasi yang ditangani tersebar di beberapa wilayah contohnya Jawa Tengah yang terkait dengan dugaan adanya kandungan zat-zat berbahaya di dalamnya.
Ketua Satgas Pangan, Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengungkapkan, kasus-kasus penyimpangan yang ditangani tersebut terdiri atas kasus bahan baku pangan tidak layak dan di luar bahan pokok namun tetap terkait dengan pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News