kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,60   5,14   0.56%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencemaskan! 351.336 anak di Indonesia terinfeksi virus Covid-19


Jumat, 23 Juli 2021 / 16:55 WIB
Mencemaskan! 351.336 anak di Indonesia terinfeksi virus Covid-19
ILUSTRASI. Seorang siswa menjalani vaksinsasi 12+ pertama di SMPN 3 Ciledug, Tangerang, Kamis (22/7/2021). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, per 16 Juli 2021 virus korona telah menginfeksi 351.336 anak (usia 0 - 18 tahun). Jumlah itu setara 12,8% dari total kasus positif Covid-19 di Indonesia. Dari jumlah anak yang menderita Covid-19, sebanyak 777 anak telah meninggal dunia.

Persentase angka kematian tertinggi berada pada kelompok usia 0 – 2 tahun, diikuti kelompok usia 16 – 18 tahun dan usia 3 – 6 tahun. Ada lima provinsi dengan jumlah kasus tertinggi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

“Dengan jumlah kasus positif yang terus bertambah termasuk pada anak-anak, ini sebuah peringatan bagi semua pihak, kita perlu menempatkan pemenuhan hak anak menjadi prioritas utama karena anak-anak adalah masa depan. Apalagi mereka juga kelompok yang paling berisiko dan merasakan dampak dari pandemi ini,” ungkap Selina Pata Sumbung, CEO Save the Children di Indonesia, dalam pernyataan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (23/7).

Baca Juga: Puan Maharani desak pemerintah beri bantuan pada anak-anak terdampak pandemi

Survei global Save the Children pada tahun 2020 di 46 negara termasuk Indonesia menunjukkan, secara nyata dampak pandemi yang tersembunyi dan dirasakan langsung oleh anak antara lain anak-anak lebih banyak mengalami kekerasan domestik dan menghadapi risiko kekerasan tiga kali lipat dari sebelum pandemi.

Selain itu, potret kemiskinan anak meningkat. Tercatat 56% responden orangtua menyatakan mereka seringkali meminjam uang karena kehilangan pekerjaan, dan 65% anak mengkonsumsi makanan lebih sedikit karena keterbatasan ekonomi.

Pada sektor pendidikan, 91% keluarga dengan status minoritas tidak yakin anaknya dapat kembali bersekolah. Tantangan di sektor pendidikan juga sangat besar mulai dari akses, kualitas dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas pada lingkungan yang aman.

Upaya pemenuhan hak-hak anak perlu menjadi prioritas dalam proses pembangunan terutama penanganan pandemi ini harus lebih berpihak pada anak. Keterlibatan anak dan orang muda dalam proses pembangunan dan penanganan pandemi menjadi sangat penting untuk memastikan program dapat tepat sasaran dan menjawab kebutuhan anak.

“Pemerintah perlu tahu betul sebenarnya apa yang anak-anak harapkan dan butuhkan, satu-satunya cara adalah memberi ruang yang aman untuk anak agar dapat menyampaikan ide, gagasan serta fakta yang paling dekat dengan anak agar setiap program dapat tepat sasaran," ucap Sindy (16 tahun), Anggota Dewan Penasihat Anak & Orang Muda/Children & Youth Advisory Network (CYAN) Save the Children di Indonesia.

Memperingati Hari Anak Nasional, Save the Children di Indonesia akan menyelenggarakan learning event dengan tema Pekan Berpihak Pada Anak – Inovasi Program dan Kemitraan Strategis di tengah Pandemi pada 27 – 29 Juli. Acara ini bertujuan menyampaikan capaian dan tantangan program pemenuhan hak anak kepada publik serta menggandeng seluruh pihak untuk dapat memprioritaskan program pemenuhan hak anak dalam sektor masing-masing.

Selanjutnya: Ini penyebab banyak pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×