kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Menakar Dampak Pelonggaran Ekspor Beras India Terhadap Indonesia


Minggu, 06 Oktober 2024 / 15:17 WIB
Menakar Dampak Pelonggaran Ekspor Beras India Terhadap Indonesia
ILUSTRASI. Sejumlah buruh menurunkan beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Panama di pelabuhan Malahayati, kab Aceh Besar, Aceh, Senin (10/6/2024). Harga beras di pasar ekspor Asia anjlok terdampak keputusan India longgarkan kebijakan ekspor beras.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga beras di pasar ekspor Asia anjlok pekan ini, penyebabnya, India yang merupakan eksportir beras terbesar di dunia dan menguasai hampir 40% perdagangan beras, melonggarkan pembatasan ekspor yang dilakukan sejak pertengahan tahun lalu.

Peneliti sekaligus Pengamat Pertanian dari Center of Reform on Economic (Core), Eliza Mardian mengatakan, pelonggaran ekspor beras yang dilakukan India kurang berdampak terhadap pasar dalam negeri.

Eliza menyebutkan, proporsi impor beras Indonesia dari India tahun 2021 dan 2022 masing-masing mencapai 53% dan 42% dari total impor beras Tanah Air. Namun, tahun 2023 relatif kecil hanya 2% dari total impor.

Baca Juga: Harga Beras Dunia Anjlok, Begini Dampaknya ke Harga Beras di Dalam Negeri

“Karena India membatasi ekspornya akibat el nino dan kepentingan menjaga stabilitas politik dalam negeri karena sedang pemilu juga,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (6/10).

Eliza mengungkapkan, mengingat pemerintah tengah aktif menawarkan kerjasama government to government (G2G), maka kemungkinan impor beras dari India bakal terjadi.

“Kemungkinan kita akan mengimpor beras dari India ketika ada pelonggaran ekspor dan harganya turun. Apalagi pemerintah hingga akhir tahun akan memberikan bantuan beras kepada masyarakat miskin,” ungkapnya.

Selain itu, kata Eliza, faktor pendorong kemungkinan impor beras dari India karena adanya Pilkada, di mana akan mendukung kampanye untuk membagikan sembako pada masyarakat.

Baca Juga: Inovasi Teknologi dan Perbaikan Pertanian

Menurutnya, menjelang Pilkada serentak yang bakal berlangsung pada bulan November 2024 mendatang, diperkikaran permintaan beras bakal meningkat.

“Permintaan beras ini akan meningkat mengingat Pilkada serentak dilakukan di 548 daerah yang mana share perekonomian semua daerah yang menyelenggarakan Pilkada setara 78% PDB Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×