kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.538   -26,00   -0,17%
  • IDX 7.761   25,89   0,33%
  • KOMPAS100 1.207   4,86   0,40%
  • LQ45 964   5,17   0,54%
  • ISSI 233   0,32   0,14%
  • IDX30 495   2,78   0,56%
  • IDXHIDIV20 594   3,64   0,62%
  • IDX80 137   0,57   0,42%
  • IDXV30 143   0,37   0,26%
  • IDXQ30 165   0,90   0,55%

Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Postur APBN 2023


Kamis, 05 Oktober 2023 / 17:16 WIB
Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Postur APBN 2023
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023).Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Postur APBN 2023.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami pelemahan. Ini dikhawatirkan akan memengaruhi postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yang sudah dirancang pemerintah dan DPR.

Kurs rupiah di pasar spot mempertahankan penguatan hingga akhir perdagangan walau tetap berada di atas Rp 15.600 per dolar Amerika Serikat (AS). Kamis (5/10), rupiah spot ditutup di level Rp 15.618 per dolar AS.

Ini membuat rupiah menguat 0,1% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.634 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.

Baca Juga: Impor Minyak Diproyeksi Melonjak, Neraca Dagang Terancam Defisit

Meski begitu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) MH Said Abdullah mengatakan, depresiasi nilai tukar rupiah saat ini belum akan memengaruhi postur APBN. Pihaknya masih akan menunggu respons Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan nilai tukar rupiah.

“Sebab BI sudah melakukan banyak langkah untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap dolar AS, dan melakukan hedging yang sudah lama dilakukan,” tutur Said kepada Kontan.co.id, Kamis (5/10).

Faktor lain yang membuat pelemahan belum berpengaruh ke postur APBN, seperti BI juga telah menjalankan kebijakan currency bilateral swap agreement dengan banyak negara sebagai alternatif menggantikan dolar AS sebagai alat pembayaran. 

Baca Juga: BI Intervensi Pasar SBN dan Valas, Kenaikan Yield Obligasi Dapat Dibatasi

Akan tetapi, Said mengatakan, sebagai upaya mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah, Banggar sebenarnya sudah merekomendasikan agar pemerintah merumuskan roadmap kebijakan utang jangka pendek, menengah dan panjang sebagai salah satu penyangga kebijakan fiskal.

Untuk mengurangi membengkaknya imbal hasil Surat Berharga negara (SBN) khususnya yang terkait dengan dollar AS, pemerintah sudah lama memperbesar porsi SBN dalam bentuk denominasi rupiah, porsi valuta asing (valas) dan kepemilikan asing dalam SBN juga semakin mengecil.

“Sehingga pengaruhnya terhadap pelemahan rupiah juga akan semakin kecil. Bahkan, pada tahun ini pemerintah juga berencana mengurangi penarikan utang baru,” jelasnya.

Dia menyampaikan, penarikan utang baru pada tahun 2023 diperkirakan hanya akan sebesar Rp 289,9 triliun dari rencana APBN 2023 sebesar Rp 598,2 triliun. Menurutnya, langkah ini perlu diapresiasi untuk mengurangi beban bunga yang trennya tinggi karena pengaruh kebijakan suku bunga tinggi The Fed.

Adapun pelemahan nilai tukar rupiah tahun ini sebenarnya bisa saja menjadi bumerang bagi APBN 2023. Sebab, berdasarkan analisis sensitivitas APBN 2023 terhadap perubahan asumsi dasar ekonomi makro, setiap pelemahan nilai tukar Rp 100 per dollar AS, memang akan membuat penerimaan negara bertambah Rp 5,4 triliun.

Baca Juga: Kenaikan Yield Obligasi Negara AS Turut Menekan Obligasi Korporasi Indonesia

Akan tetapi, dalam kondisi yang sama belanja negara juga akan merangkak naik sebesar Rp 8,5 triliun. Alhasil, APBN akan mendulang defisit sebesar  Rp 3,1 triliun.

Hal yang sama akan terjadi pula dengan kondisi APBN tahun depan. Setiap pelemahan nilai tukar Rp 100 per dollar AS membuat penerimaan negara hanya akan bertambah Rp 4 triliun, kemudian belanja negara juga akan membengkak atau bertambah hingga Rp 10,2 triliun. Sehingga akan menghasilkan defisit APBN sebesar Rp 6,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×