kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membangun transformasi ekonomi Indonesia berbasis pengetahuan dan inovasi


Kamis, 25 November 2021 / 12:46 WIB
Membangun transformasi ekonomi Indonesia berbasis pengetahuan dan inovasi
ILUSTRASI. Seorang wartawan meniup kantong nafas sebelum diuji dengan GeNos C19 di Gedung Binagraha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/1/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indonesia bisa menjadi ekonomi terbesar kelima secara global. Salah satu yang bisa mempercepat pencapaian itu adalah investasi dalam pengetahuan dan inovasi untuk mengatasi masalah kebijakan penting seperti penanggulangan Covid-19.  

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan telah menyusun enam strategi besar dalam transformasi ekonomi Indonesia yang diharapkan mampu menjadi game-changers menuju Indonesia Maju 2045.

“Kolaborasi triple helix antara pemerintah, swasta, dan lembaga riset menjadi penting untuk bisa menjawab kebutuhan kompleksitas ekonomi ke depan, didorong oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Menteri Suharso dalam webinar bertema ‘Menuju Visi Indonesia 2045: Transformasi Ekonomi Berbasis Pengetahuan dan Inovasi, Rabu (2411)

Australia merupakan mitra penting dalam mencapai Visi Indonesia 2045. Membuka diskusi, Duta Besar Australia untuk Indonesia, H.E. Penny Williams PSM, menyatakan komitmen negaranya untuk meningkatkan kemitraan ekonomi dan pembangunan antara Australia dan Indonesia. 

“Sebagai sahabat dekat dan tetangga, Australia siap melanjutkan kemitraan dengan Indonesia dalam mencapai agenda berbasis pengetahuannya.” kata Dubes Williams. 

Nah, untuk mewujudkan ekonomi pengetahuan di Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memainkan peran penting dalam menetapkan arah penelitian dan pengembangan negara. Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN, Edy Giri, menjelaskan BRIN akan memprioritaskan sektor iptek untuk investasi jangka panjang. BRIN akan menciptakan fondasi berbasis penelitian yang kuat dan berkelanjutan yang berfokus pada ekonomi digital, hijau, dan biru.

Regional Director for Equitable Growth, Finance, and Institutions (EFI) Group for East Asia Pacific of the World Bank, Hassan Zaman juga menyampaikan pentingnya penelitian dan inovasi bagi pembangunan ekonomi dengan memberikan contoh dari negara lain.

Dalam pandangannya, dibutuhkan lebih banyak kebijakan berbasis bukti yang dikembangkan melalui kolaborasi dan kemitraan yang lebih luas untuk mendorong pembangunan ekonomi.

Dalam diskusi tersebut, Chief Executive Officer Asakreativita, Dr. Vivi Alatas juga memberikan rekomendasi kebijakan tentang bagaimana ekonomi berbasis pengetahuan dapat membantu mengentaskan kemiskinan.

Executive Manager of Commercialisation at the Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), Werner van der Merwe, memberikan contoh bagaimana Australia berhasil mengubah penelitian menjadi inovasi.  

Dalam memperkuat kolaborasi pengetahuan antara Indonesia dan Australia, Pro Vice-Chancellor and President of Monash University Indonesia, Profesor Andrew MacIntrye, membahas bagaimana pengetahuan bilateral dan kolaborasi penelitian antara Australia dan Indonesia berpotensi berperan dalam penciptaan pengetahuan dan inovasi di sektor R&D dan dalam komersialisasi untuk digunakan dalam industri, untuk berkontribusi pada ekonomi digital-hijau-biru Indonesia.

Transformasi ekonomi menuju ekonomi berbasis pengetahuan adalah kunci untuk pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan inklusif. Kebijakan progresif diperlukan untuk memastikan ekosistem pengetahuan dan inovasi Indonesia menjadi landasan bagi pembangunan ekonomi. Melalui diskusi kebijakan ini, Pemerintah Indonesia dan Australia menunjukkan pentingnya transformasi ekonomi berbasis pengetahuan untuk mencapai Visi Indonesia 2045.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×