Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar Rupiah kerap dipandang sebagai sinyal negatif bagi perekonomian nasional.
Namun, di tengah tren depresiasi nilai tukar rupiah, Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai bahwa kondisi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru bisa memberikan dampak positif terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca Juga: Kepercayaan Investor Bisa Menurun Imbas Pemerintah Tidak Transparan Soal APBN
Hal ini dikarenakan penerimaan negara dari sektor sumber daya alam, seperti minyak dan gas (migas), batu bara, serta kelapa sawit, cenderung mengalami peningkatan meskipun harga komoditas tersebut saat ini relatif rendah.
Menurut Myrdal, pelemahan rupiah memberikan efek kompensasi terhadap tren penurunan harga komoditas. Meskipun nilai tukar rupiah melemah, penerimaan negara dari sisi pendapatan berbasis dolar akan mengalami peningkatan.
Baca Juga: Faktor Tarif Trump dan Korupsi Pertamina Bikin Rupiah Dekati Level Terburuk 1998
Hal ini berpotensi memberikan dorongan bagi kas negara meskipun di sisi lain ada tekanan dari sisi belanja subsidi, terutama untuk bahan bakar minyak (BBM).
Meski demikian, Myrdal mencatat bahwa sejauh ini harga minyak dunia masih relatif stabil, sehingga dampak negatif dari pelemahan rupiah terhadap subsidi energi masih dapat dikendalikan.
"Memang ada beban untuk subsidi BBM yang naik karena dampak dari pelemahan rupiah, tetapi untung saja harga minyaknya tidak kemana-kemana sejauh ini," ujar Myrdal kepada Kontan.co.id, Senin (3/3).
Kendati begitu, Myrdal mengingatkan pemerintah agar menjaga momentum ekonomi Indonesia tetap kondusif, sehingga hal tersebut bisa memberikan dampak yang positif terhadap kas negara.
Baca Juga: Rupiah Melemah, Beban APBN 2025 Semakin Meningkat
Selanjutnya: Awal Ramadan, Harga Sejumlah Komoditas Pangan Naik di Pasar Lenteng Agung
Menarik Dibaca: Harga Emas Rebound Pasca-Turun Tajam, Terkerek Rencana Tarif AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News