kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Melebihi target 2019, Desa Mandiri di Indonesia sentuh angka 2.898


Selasa, 07 Agustus 2018 / 19:45 WIB
Melebihi target 2019, Desa Mandiri di Indonesia sentuh angka 2.898
ILUSTRASI. SALURAN IRIGASI


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan desa mandiri saat ini sudah mencapai 2.898 desa mandiri. Perolehan ini sudah melebihi target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) hingga tahun 2019 pemerintah menargetkan 2.000 desa mandiri.

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Anwar Sanusi mengatakan, desa yang mandiri tersebut sudah masuk dalam kriteria Kementerian PDTT.

Seperti terkait aspek ekonomi, Infrastruktur yang di bangun seperti pasar desa yang terus berjalan, Badan usaha milik desa yang terus mengalami perkembangan.

“Bagaimana dimensi ekonominya? Artinya desa itu memiliki ketahanan, contohnya seperti berfungsinya badan usaha milik desa (bumdes), adanya koperasi, adanya pasar desa,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (7/8).

Dia melanjutkan, dimensi sosial dasar pun harus mumpuni, seperti adanya pendidikan anak usia dini (Paud) hingga akses ke SMP juga harus ada di desa-desa itu.

Sementara, dari aspek lingkungan juga harus memiliki ketahanan yang cukup baik. Misanya untuk penanganan bencana dan lainnya. Dari sisi poliklinik desa dan posnya, serta ketahanan ekologi dan ketahanan lingkungan.

“Itu kan bagaimana desa-desa ini mempersiapkan dari hal-hal yang selama ini menjadi ancaman ekologi. Misalnya kalau ada longsor dia akan segera lakukan pembangunan dan lainnya. Itulah ukuran kita untuk menilai desa itu maju atau tidak,” imbuhnya.

Menurutnya, hal inilah yang menjadi optimisme bahwa jika dana desa dikeluarkan dengan baik akan bisa memberikan efek perbaikan bagi desa dan mendorong desa yang mandiri.

Meski sudah berkembang, desa tersebut akan terus mendapatkan bantuan dana desa, karena banyak sisi yang bisa dikembangkan, bukan hanya pembangunan, tapi juga pemberdayaan masyarakat dan ini menjadi hal yang terus di butuhkan untuk waktu ke depannya.

“Seperti misalnya pengembangan kapasitas kelompok-kelompok masyarakat kan banyak, ada kelompok pemuda, ada kelompok wanita dan lainnya,” jelasnya.

Dalam mendukung program desa mandiri, tahun depan pemerintah berkomitmen untuk menaikkan dana desa. Namun hingga saat ini dana yang akan di tambah tersebut masih dalam proses diskusi.

“Artinya jelas mungkin akan naik, tapi akan berkisar jadi Rp 70 triliun, atau mungkin berkisar sampai Rp 80 triliun ini masih di proses. Yang jelas dana desa di arahkan dari dana desa saja ini targetnya satu desa saja sudah Rp 1 miliar,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×