kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Mayoritas kota yang disurvei BI mencatat pertumbuhan penjualan eceran


Senin, 11 Oktober 2021 / 16:29 WIB
Mayoritas kota yang disurvei BI mencatat pertumbuhan penjualan eceran
ILUSTRASI. Mayoritas kota yang disurvei BI mencatat pertumbuhan penjualan eceran di bulan September 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan eceran di mayoritas kota yang disurvei Bank Indonesia (BI) kompak meningkat secara bulanan pada Agustus 2021. 

Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur pun mengatakan, perbaikan penjualan eceran di mayoritas kota ini juga mendorong perbaikan penjualan eceran pada bulan laporan yang terlihat dari perbaikan Indeks Penjualan Riil (IPR). 

Tercatat, IPR Agustus 2021 sebesar 192,5 atau naik 2,1% mom dari 188,5 pada bulan Juli 2021. Peningkatannya juga meningkat, karena pada Juli 2021 IPR tergerus 5,0% mom. 

“Peningkatan terjadi di sejumlah kota, antara lain Semarang (termasuk Purwokerto), Jakarta, dan Bandung,” ujar Muhamad dalam laporannya, Senin (11/10). 

Baca Juga: Penjualan eceran September 2021 diperkirakan menurun

Muhamad menyebut, pertumbuhan IPR di Kota Semarang sebesar 8,0% mom. Padahal, pada bulan sebelumnya, penjualan eceran di kota ini turun 19,9% mom. 

IPR di kota Jakarta tercatat tumbuh 0,2% mom, setelah pada bulan Juli 2021 turun 11,3% mom. Kemudian disusul IPR kota Bandung yang naik 1,0% mom, setelah pada bulan sebelumnya negatif 8,2% mom. 

Secara tahunan, penjualan eceran di mayoritas kota cakupan survei pada Agustus 2021 tercatat membaik. Sayangnya, IPR masih berada dalam fase kontraksi. 

Perbaikan terjadi di Jakarta, yaitu tumbuh minus 17,5% yoy, atau lebih rendah dari minus 30,5% yoy pada bulan sebelumnya. Kemudian disusul dengan Semarang (termasuk Purwokerto) yang tumbuh minus 33,7% yoy, atau lebih baik dari konrtaksi pada bulan Juli 2021 yang sebesar 36,6% yoy. 

Kabar baiknya, ada kota Manado yang mencatat kinerja positif, yaitu sebesar 7,3% yoy, setelah pada bulan sebelumnya mengalami penurunan 21,1% yoy. 

Selanjutnya: Terdampak PPKM, penjualan eceran pada kuartal III 2021 diperkirakan menurun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×