kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Max Sopacua: Pak SBY bukan malaikat


Senin, 27 Januari 2014 / 09:35 WIB
Max Sopacua: Pak SBY bukan malaikat
ILUSTRASI. Promo JSM Hypermart 6-8 September 2022


Reporter: Harris Hadinata | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, menegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan malaikat atau robot yang jika terus-menerus diserang dengan fitnah lalu tidak menjawab atau diam terus atas fitnah itu.

"Pak SBY bukan malaikat, bukan robot yang jika difitnah terus lalu diam saja. Pak SBY itu manusia biasa yang punya emosional jika setiap hari sepanjang tahun difitnah tentu dia punya perasaan dan emosional juga. Dan itu wajar," kata Max ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (27/1/2014).

Max ditanya soal kritik terhadap SBY yang menyewa tim pengacara keluarga untuk menghadapi sejumlah fitnah yang ditujukan kepadanya. Terakhir Tim Pengacara Keluarga SBY mensomasi Rizal Ramli dan Anggota DPR Fahri Hamzah karena dianggap terus memfitnah SBY.

"Itu menyangkut antara Pak SBY yang punya tim pengacara dan Pak Rizal Ramli. Kalau Pak Rizal Ramli dengan Pak SBY bukan sekarang (difitnah) itu sudah lama," kata dia.

Menurut Max kalau menyangkut kebijakan negara, kebijakan pemerintah maka wajar kalau SBY dikritik sebagai Presiden RI, tetapi kalau menyangkut persoalan pribadi menyangkut keluarga SBY menurut Max itu tidak baik.

"Pak SBY sebagai presiden juga manusia biasa. Pribadi dia, keluarga yang punya istri dan anak. Karena itu harus dilihat dua sisi sebagai presiden dan pribadi," kata Max.

Max mengatakan tidak seorang pun di dunia ini jika terus menerus diserang dengan fitnah akan mampu bertahan atau diam terus. Apalagi, menurut Max, kalau fitnah itu menyangkut diri pribadi dan terutama keluarga.

"Apa kalau kita dihantam terus akan diam terus? Kalau Pak SBY somasi itu kan saya kira wajar. Sepanjang manusia itu masih punya hati sanubari. Kalau benar kan tinggal diselesaikan di pengadilan," ujar Max. (aco)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×