Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat tergerus akibat peningkatan kasus harian Covid-19, Ekonom Bank Mandiri menyebut kini sudah melihat indikasi optimisme masyarakat akan kondisi perekonomian Indonesia.
Kepala ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, ini tercermin dari belanja masyarakat yang mulai meningkat pada komoditas non pokok.
“Belanja masyarakat ke sektor ritel dan fesyen meningkat dan bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan menjelang Nataru 2020 dan hampir sama dengan periode Ramadhan 2021,” ujar Andry dalam paparan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (2/12).
Andry kemudian menunjukkan data yang didapat oleh Bank Mandiri. Belanja fesyen oleh masyarakat memang nampak meningkat pada akhir-akhir ini, setelah pada Juli 2021 jatuh.
Baca Juga: Menteri Ketenagakerjaan sebut PP 36/2021 tentang pengupahan masih berlaku
Seperti yang kita ketahui, pada periode Juli 2021 ada peningkatan kasus harian Covid-19 akibat varian Delta sehingga pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dan diteruskan dengan PPKM Level.
Pada Juli 2021, belanja fesyen tercatat 4,7% atau jatuh dari periode Ramadan dan Lebaran pada bulan April 2021 dan Mei 2021 yang mencapai 11,2% dan 11,1%. Pun jatuh dari bulan Juni 2021 yang sebesar 9,4%.
Namun, secara bertahap kontribusi belanja masyarakat akan produk fesyen meningkat. Pada bulan Agustus 2021 tercatat 6,2%, September 2021 naik ke 9,1%, kemudian pada OKtober 2021 naik lagi ke 10,1%, dan pada November 2021 kembali meningkat ke 10,9%.
Baca Juga: Ekonom sebut minat investor SBN ritel akan menurun di 2022, begini alasannya
“Ini mengindikasikan bahwa masyarakat sudah mulai berbelanja bukan hanya untuk kebutuhan pokok atau makan dan minum,” tambah Andry.
Tentu saja optimisme ini harus dipertahankan. Karena menurutnya, akan membawa dampak positif kepada sektor-sektor lain dan bermuara pada perbaikan ekonomi ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News