kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ma'ruf Amin sebut pembangunan nasional sebelum pandemi membanggakan


Selasa, 18 Agustus 2020 / 13:17 WIB
Ma'ruf Amin sebut pembangunan nasional sebelum pandemi membanggakan
ILUSTRASI. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenakan baju adat melayu bersama Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin yang mengenakan baju kurung modern dan songket tabur untuk mengikuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI, Senin (17/8).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, capian pembangunan nasional sebelum adanya pandemi Covid-19 cukup membanggakan. Menurut dia, pembangunan tersebut sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945.

"Secara singkat dapat saya sampaikan bahwa capaian pembangunan nasional sebagaimana dicanangkan dalam RPJMN 2020-2024, sebelum terjadinya wabah Covid-19, cukup membanggakan di berbagai bidang," ujar Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam Peringatan Hari Konstitusi tahun 2020, Selasa (18/8).

Baca Juga: Kim Jong Un ucapkan Selamat HUT RI ke-75, begini katanya

Ma'ruf pun menyebutkan berbagai pencapaian pembangunan Indonesia tersebut. Misalnya terkait dengan butir pertama pembukaan UUD 1945 atau melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, terdapat berbagai peningkatan dalam Indeks Demokrasi. Indeks demokrasi meningkat menjadi 74,92 di 2019 dari sebelumnya 72,39 pada tahun 2018.

Ada juga peningkatan kapasitas pelayanan dan perlindungan WNI dan badan hukum Indonesia di luar negeri dari 22.240 kasus pada semester II tahun 2019 menjadi 28.596 kasus pada semester I tahun 2020.

Lalu, Indeks Pembangunan Hukum dari 0,61 tahun 2018 menjadi 0,62 pada 2019,  dan Tingkat Kejahatan  menurun dari 93 orang per 100.000 penduduk pada tahun 2019 menjadi 50 orang per 100.000 penduduk pada semester I tahun 2020.

Baca Juga: Nadiem Makarim, salah satu menteri terkaya di kabinet Jokowi, berapa kekayaannya?

Lalu, banyak pula capaian yang diperoleh di bidang kesejahteraan masyarakat sesuai amanat kedua. Capaian tersebut,  prevalensi stunting pada balita yang turun menjadi 27,67 di 2018 dari 2013 yang sebesar 37,21. Tingkat kemiskinan juga turun menjadi 9,78% di Maret 2020 dari sebelumnya 11,22% di 2015.

"Dan meningkatnya cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN dari 61,5% tahun 2015 telah mencapai 81,86% dari seluruh populasi pada bulan Juni 2020," tambah Ma'ruf.

Selanjutnya, sesuai dengan amanat ketiga, pemerintah juga berhasil memperbaiki akses serta pemerataan pendidikan antar kelompok ekonomi seperti tercatat dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang meningkat di semua jenjang pendidikan dan semua kelompok ekonomi.

Capaian sesuai dengan amanat keempat pun terwujud dengan konsistensi Indonesia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terjaganya stabilitas kawasan dan peran aktif dalam menjaga perdamaian global, serta keberhasilan Indonesia yang terpilih menjadi anggota tidak tetap dewan Keamanan PBB untuk periode 1999-2020.

Ma'ruf mengakui, adanya pandemi Covid-19 telah mempengaruhi daya tahan dan kemampuan dalam melaksanakan pembangunan nasional khususnya mencapai 4 tujuan besar negara. Menurutnya, pemerintah sudah mengambil langkah penanganan yang extra ordinary.

Baca Juga: Wapres sebut perkuliahan tatap muka dapat dilakukan bila syarat WHO terpenuhi

Langkah tersebut antara lain dengan memperlebar defisit APBN hingga 6,34% dari PDB untuk tahun ini. Pelebaran batas defisit ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan belanja negara untuk penanganan kesehatan, bantuan sosial serta stimulus ekonomi, khususnya melalui pengalokasian stimulus fiskal

"Pelebaran defisit ini diperlukan karena pendapatan negara khususnya dari pajak mengalami penurunan drastis dan guna mengantisipasi ketidakpastian pemulihan ekonomi global dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya.

Tak hanya menangani masalah kesehatan, rancangan APBN 2021 juga diarahkan untuk memperkuat upaya pemulihan ekonomi, mendorong reformasi struktural di berbagai bidang guna meningkatkan produktivitas, inovasi dan daya saing ekonomi Indonesia, mempercepat transformasi menuju ekonomi digital, dan memastikan manfaat dari perubahan demografi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×