kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Manajemen stok buruk, harga pangan terus naik


Senin, 22 Juni 2015 / 14:32 WIB
Manajemen stok buruk, harga pangan terus naik


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sekalipun Peraturan Presiden (Perpres) telah dikeluarkan, namun harga sejumlah kebutuhan pokok masih tinggi. Saat ini, di lapangan, harga pangan mengalami kenaikan antara 5% sampai 10%.

Rofi Munawar, Anggora DPR Komisi IV menilai bahwa ini sebagai bukti bahwa Perpres saja tidak cukup untuk meredam kenaikan harga selama bulan Ramadan hingga Lebaran. Sebab, selain stok atau ketersediaan pangan yang pas-pasan, rantai distribusi pangan juga masih panjang. Belum lagi pengawasan dari sektor hulu sampai hilir yang lemah.

Saat harga di pasar tinggi, pemerintah juga tidak cekatan dalam melakukan mekanisme monitoring. "Manajemen stok yang buruk serta tata niaga yang lemah membuat pemerintah kesulitan untuk menstabilkan harga yang sudah terlanjur naik," kata Rofi, Senin (22/6).

Di Tangerang, harga daging sapi naik menjadi Rp 120.000 per kg dari sebelumnya Rp 98.000/Kg. Begitu pun harga daging ayam boiler yang menjadi Rp 33.000 per kg dari harga sebelumnya Rp 30.000 per kg. Serta harga gula pasir menjadi Rp 13.000 per kg dari Rp 11.000 per kg.

Seperti diketahui, pada 15 Juni 2015 lalu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×