kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Makin banyak mobil pergi ke salon


Sabtu, 07 April 2012 / 11:11 WIB
Makin banyak mobil pergi ke salon
ILUSTRASI. Pengunjung bisa berfoto di masing-masing wahana negara yang dibuat menyeruapi suasana aslinya. Dok: Instagram?The Great Asia Africa


Reporter: Fahriyadi, Eka Saputra |

JAKARTA. Jumlah mobil yang melintas di dalam negeri terus bertambah dari tahun ke tahun. Tentu saja hal ini membuat bisnis otomotif dan para pendukungnya semakin menjanjikan.

Tidak hanya bisnis bengkel atau penjualan spare part yang semakin berkibar, bisnis pencucian mobil juga ikut memetik untung dari peningkatan jumlah kendaraan beroda empat yang lalu lalang di jalanan. Dengarkan saja kisah para para pemilik waralaba dan kemitraan gerai pencucian mobil yang kian agresif menambah jumlah gerai.

Jumlah gerai pencucian mobil terus bertambah dari tahun ke tahun. Tak percaya? Simak saja review sejumlah waralaba pencucian mobil yang pernah ditulis KONTAN beberapa waktu lalu.

The Auto Bridal

The Auto Bridal merupakan salah satu pemain lama waralaba pencucian mobil. KONTAN pernah mengulasnya tahun 2007. Saat itu The Auto Bridal yang mulai menawarkan laba sejak tahun 2003 baru memiliki 52 mitra.

Kini The Auto Bridal sudah memiliki lebih dari 80 mitra dengan 115 outlet pencucian dan salon mobil yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari Aceh, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Bali, dan Balikpapan. Bahkan, "Saat ini kami tengah menjajaki calon terwaralaba di Sorong, Papua," ungkap Indra Syarifuddin, Manager Marketing The Auto Bridal.

Indra menyatakan, prospek bisnis cuci dan salon mobil masih bagus. Tahun ini, minimal delapan outlet baru The Auto Bridal yang akan buka.

Namun menurutnya, usaha cuci dan salon mobil harus ada kreasi sendiri, misalnya membidik sisi lifestyle pengguna mobil. Karenanya di beberapa outlet The Auto Bridal, yang lahannya di atas 800 m2, terdapat sejumlah fasilitas seperti kafe dan pijat refleksi. "Selain itu kami menerapkan sistem membership, dengan tawaran sejumlah potongan tarif bagi para anggotanya," ujar Indra berpromosi.

Saat ini ada dua paket waralaba unggulan dari The Auto Bridal. Pertama, paket The Auto Bridal Prioritas dengan investasi Rp 800 juta di luar bangunan dan tempat. Kebutuhan lahannya 1.500 meter per segi (m2).

Kedua, paket The Auto Bridal Plus dengan investasi
Rp 300 juta. Paket ini mengharuskan lahan seluas 700 m2- 1.500 m2.

Kedua paket ini sudah termasuk kafe, VIP member, pijat refleksi dan Wifi area. Tapi, jumlah mesin hidrolik yang didapatkan mitra berbeda di antara kedua paket ini. Mitra paket pertama mendapat delapan mesin hidrolik, sementara mitra paket kedua hanya mendapat empat mesin.

Selain dua paket utama kemitraan, The Auto Bridal juga menawarkan paket hemat dengan investasi Rp 250 juta. "Tapi ini lebih diutamakan untuk daerah tingkat kabupaten," tukasnya.

Tarif cuci mobil di The Auto Bridal cukup beragam. Tarif cuci biasa Rp 50.000, sementara cuci poles sekitar Rp 140.000, dan cuci full salon sekitar Rp 1 juta.

Dengan berbagai tawaran jasa itu, Indra mengklaim, omzet The Auto Bridal berkisar antara Rp 40 juta hingga Rp 180 juta per bulan. Dengan kisaran laba sebesar 50%.

Cling Car Care

Cling Car Care adalah usaha pencucian mobil yang berdiri di Jakarta tahun 2002 dibawah bendera PT Cling Indonesia. Usaha ini mulai menawarkan waralaba pada tahun 2005.

Saat KONTAN mengulas waralaba ini pada Juni 2009, Cling Car Care telah memiliki enam gerai milik mitra yang tersebar di Jakarta, Bali, dan Palembang, dan satu gerai milik sendiri di Bintaro. Kini, Cling Car Care memiliki delapan outlet; tujuh gerai milik mitra dan satu milik sendiri.

Maman, Juru Bicara PT Cling Indonesia, menjelaskan, dalam waktu dekat akan membuka gerai baru milik mitra di Kediri, Jawa Timur. Menurutnya prospek usaha ini kian berkembang bukan hanya di Jakarta tapi juga diluar daerah. "Usaha cuci mobil bukan bisnis yang menjenuhkan karena pelanggan datang bukan karena keinginan tapi karena kebutuhan," ujar Maman.

Cling Car Care menawarkan tiga paket kemitraan, yakni Paket Corner, Classic, dan Speedy Box. Nilai investasi paket Corner sebesar Rp 170 juta. Nilai investasi paket Classic adalah Rp 410 juta, sementara investasi paket Speedy Box Rp 1,5 miliar.

Paket ini relatif tinggi ketimbang yang lain. Tapi, Cling Car Care mengklaim tingginya investasi ini akibat banyak peralatan yang digunakan masih perlu diimpor.

Tarif cuci mobil di sini bervariasi mulai dari Rp 25.000-Rp 250.000 tergantung kategori mobil serta pilihan jasanya. Hitung punya hitung, mitra bisa memperoleh omzet Rp 50 juta-Rp 150 juta per bulan. Sementara hitungan di atas kertas, balik modal pada 24 hingga 28 bulan.

Auto Beauty

Salah satu waralaba cuci mobil yang terbaru adalah Auto Beauty asal Semarang, Jawa Tengah. Pengelola cucian mobil ini mulai menawarkan waralaba pada tahun 2010. Saat KONTAN mengulasnya tahun lalu, Auto Beauty belum memiliki mitra sama sekali. Kini, Auto Beauty sudah memiliki dua outlet waralaba di Purwodadi dan Tegal, Jawa Tengah.

Manager Franchise Auto Beauty, Ahmad Sriyono, mengklaim, prospek bisnis ini masih bagus. Alasannya, kesadaran pemilik mobil mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan perawatan mobil semakin meningkat.

Saat ini, minimal 40 unit mobil menggunakan jasa cuci mobil Auto Beauty per hari. Kisaran tarifnya mulai dari Rp 20.000 untuk cuci biasa hingga Rp 100.000 untuk cuci yang menggunakan empat varian sampo berbeda. "Perhitungan omzetnya sekitar Rp 60 juta per bulan dengan laba bersih sekitar Rp 20 juta per bulan," terang Ahmad.

Dalam waktu dekat, tiga calon terwaralaba Auto Beauty akan membuka outlet di Jawa Tengah. Ahmad mengklaim, sebenarnya peminat waralaba Auto Beauty itu banyak, terutama dari sejumlah daerah di luar Jawa, seperti Medan dan kota-kota di Kalimantan. "Tapi saat ini kami ingin berfokus dulu di Jawa Tengah," tandasnya.

Paket investasi yang ditawarkan Auto Beauty belum berubah ketimbang program di tahun lalu. Calon terwaralaba harus menyediakan dana
Rp 275 juta. Investasi ini sudah termasuk franchisee fee sebesar Rp 150 juta, paket peralatan cuci, bahan baku sampo, biaya pelatihan karyawan, brosur promosi, dan biaya konsultasi.

Royalty fee yang dikutip masih sebesar 10% dari omzet si mitra. Artinya investor tinggal menyiapkan lokasi usaha saja. Luas lokasi yang dibutuhkan gerai Auto Beauty berkisar antara 500 m2 hingga 1.000 m2.

Selain menawarkan waralaba usaha cuci dan salon mobil, mulai tahun ini, Auto Beauty menyediakan program pelatihan bagi pengelola tempat cuci dan salon mobil yang ingin usahanya berkembang. Dengan membayar Rp 30 juta, pengelola tempat cuci dan salon mobil boleh mengirimkan lima orang karyawannya untuk mengikuti pelatihan di Auto Beauty.

Materi pelatihannya meliputi berbagai hal tentang manajemen usaha cuci dan salon mobil. "Termasuk quality control-nya, serta pengenalan dan pemakaian alat-alat yang diperlukan bagi pegawai," terang Ahmad berpromosi.

Kendati usaha cuci dan salon mobil sudah bejibun, Ahmad yakin bisnisnya bisa bersaing dan bertahan. Alasannya, layanan di Auto Beauty relatif cepat. Saat ini Auto Beauty buka dari pukul 08.00 hingga 22.00. Dengan jumlah 20 karyawan di tiap outlet, rata-rata waktu cuci sekitar 30 menit per mobil. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×