kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mahfud MD sebut kapal China telah tinggalkan perairan Natuna


Kamis, 09 Januari 2020 / 16:26 WIB
Mahfud MD sebut kapal China telah tinggalkan perairan Natuna
ILUSTRASI. Video capture KRI Tjiptadi-381 yang beroperasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Senin (30/12/2019).


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi coast guard maupun kapal nelayan dari China di Perairan Natuna Utara.

"Sekarang di Natuna, di area yang kemarin diributkan itu sudah tidak ada lagi coast guard China maupun nelayan China. Sudah keluar," kata Mahfud, Kamis (9/1).

Baca Juga: Jokowi minta para duta besar lebih giat lakukan diplomasi ekonomi

Sebab itu, Mahfud mengatakan, hal itu sudah tidak perlu dipersoalkan lagi. Ia mendorong, agar Pemda maupun masyarakat setempat untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala. "Kita isi sekarang Natuna dengan kegiatan-kegiatan ekonomi, sosial, pemerintahan secara proporsional," ujar Mahfud.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan tidak ada tawar menawar dalam kedaulatan Indonesia di wilayah perairan Natuna. Hal tersebut ia sampaikan mengingat masuknya kapal nelayan asal China ke wilayah Natuna.

Baca Juga: BKPM optimistis realisasi investasi China tetap meningkat ditengah ketegangan Natuna

"Presiden jelas, kita akan mempertahankan apa yang menjadi hak Indonesia," ujar Staf Khusus Presiden Dini Shanti Purwono kepada wartawan, Selasa (8/1).

Baca Juga: Jokowi: Tak ada kapal asing masuk Natuna

Dini mengatakan, pemerintah akan menyelesaikan masalah Natuna tersebut. Meski begitu, pemerintah juga tidak akan terpicu konflik dalam hal tersebut. Selain upaya diplomasi, penjagaan akan diperketat. Termasuk menambah kapal patroli di wilayah Natuna. 

"Pemerintah akan usut tuntas isu ini melalui diplomasi damai," terang Dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×