Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Wakil Prisden (Cawapres) Nomor urut tiga Mahfud MD mengakui, sulit memberantas persoalan praktik ilegal sumber daya alam (SDA) di Indonesia.
Mahfud mengatakan salah satu sebabnya karena katerbatasan informasi terkait praktik-praktrik tersebut baik penambangan liar, perikanan ilegal maupun pembalakan liar.
"Jalan penyelesaianya SDA ini harus mulai dari hulu ke hilir yaitu keterbukaan informasi," kata Mahfud dalam debat Cawapres di JCC Senayan, Minggu (21/1).
Baca Juga: Cak Imin: Tambang Legal Tidak Sejahterakan Rakyat, Hirisasi Ugal-Ugalan!
Lebih lanjut, Mahfud mencontohkan kasus agraria dan kehutanan. Pihaknya mengakui, bahkan dalam sidang-sidang di tingkat pemerintahan informasi mengenai hal ini sangat tertutup.
"Ketika dibuatkan daftar tidak ada, padahal masyarakat memiliki data dan ketika ditanya lalu baru ditunjukan," ungkap Mahfud.
Mahfud mengakui bahwa dalam kasus penambangan SDA ini banyak permainan di dalamnya. Sehingga banyak data yang tidak bisa di akses oleh banyak pihak.
Baca Juga: Mahfud MD Heran Petani Semakin Sedikit Tapi Anggaran Pupuk Subsidi Kian Meningkat
Untuk itu, satu-satunya kunci dalam mengatasi praktil ilegal di bidang sumbe daya alam ini adalah keterbukaan data oleh semua pihak. Sehingga, celah untuk melakukan kecurangan dapat dipersempit.
"Kalau kita mau menyelesaikan data itu menjadi basis untuk penyelesaian masalah-masalah tersebut," jelas Mahfud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News