kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Mahfud: Anggaran tambahan Pilkada Rp 5 triliun, protokol kesehatan harus dilaksanakan


Sabtu, 05 September 2020 / 11:47 WIB
Mahfud: Anggaran tambahan Pilkada Rp 5 triliun, protokol kesehatan harus dilaksanakan
ILUSTRASI. Menko Polhukam Machfud MD (kanan)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, protokol kesehatan harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh dalam pelaksanaan Pilkada 2020. 

Menurut Mafhud, pemerintah telah menggelontorkan anggaran tambahan untuk Pilkada 2020 sebesar Rp 5 triliun. Dana ini digunakan untuk membiayai perlengkapan dan persiapan tambahan sebagai penunjang pelaksanaan Pilkada 2020 yang sesuai protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. 

"Tak kurang Rp 5 triliun tambahan dana untuk ini (Pilkada sesuai protokol kesehatan). Kami sudah carikan dana buat dan sudah terpenuhi," ujar Mahfud dalam webinar bertajuk "Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal" Sabtu (5/9). 

"Ini Rp 5 triliun ya, jadi protokol kesehatan ini harus dilakukan sungguh-sungguh," kata dia. Dia pun menjelaskan, ada serangkaian protokol kesehatan yang harus dipatuhi. 

Baca Juga: KPU uji coba lagi aplikasi e-rekap untuk Pilkada 2020

Pertama, jumlah pemilih di TPS dikurangi. Hal ini bertujuan mencegah terjadinya kerumunan di TPS karena jumlah pemilih terlalu banyak. 

Kedua, pelaksanaan pencoblosan dilakukan sesuai jadwal. "Jadi pencoblosan ditentukan jamnya ya. Setiap warga ada jadwalnya sehingga tak ada yang berdesak-desakan," ucap Mahfud. 

Ketiga, setiap petugas TPS sudah dilengkapi APD. Keempat, seluruh pemilih nantinya diberikan sarung tangan. "Digunakan saat memilih ya, selesai mencoblos nanti sarung tangannya dibuang, disediakan tempat untuk itu," tutur Mahfud. 

"Tentu saja tetap harus memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan. Nanti di TPS disediakan tempat cuci tangan dan disediakan juga tenaga medis. Kalau sewaktu-waktu diperlukan bisa ditangani oleh mereka," kata dia. 

Untuk diketahui, Pilkada 2020 digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Semula, hari pemungutan suara Pilkada akan digelar pada 23 September. Namun, akibat wabah Covid-19, hari pencoblosan diundur hingga 9 Desember 2020. (Dian Erika Nugraheny)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahfud: Anggaran Tambahan Pilkada Rp 5 Triliun, Protokol Kesehatan Harus Sungguh-sungguh".

Selanjutnya: Masker dan hand sanitizer bakal banyak dijadikan alat peraga di kampanye Pilkada 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×