Reporter: Epung Saepudin | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pihak Mabes Polri meminta masyarakat untuk memberi kepercayaan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dalam mengungkap kasus pembobolan jaringan ATM yang telah merugikan nasabah senilai Rp 5 miliar. Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak mengatakan, polisi butuh waktu untuk mengungkap kasus itu. Ia meminta masyarakat untuk tidak mendesak-desak pihak kepolisian agar segera memublikasikan siapa otak pelaku pembobolan ATM.
”Kita tidak ingin, teman kita yang masih mendalami kasus terganggu dengan tuntutan-tuntutan yang membuat dia tersiksa," ujar Sulityo kala dihubungi, Selasa (26/1). Ia bilang, polisi meminta kepercayaan para nasabah untuk bisa menangani kasus dengan lebih tenang tanpa ada desakan. Percayakakan tim dari Bareskrim dan polda-polda melacak keterlibatan para pihak siapa pun.
Terkait modus yang saling berbeda, yang dilakukan para pelaku yang sudah tertangkap, Sulistyo mengatakan bahwa justru karena itu polisi tengah mengembangkan temuan-temuan tersebut. ”Di satu sisi ada modus tertentu, di satu sisi ada modus yang lain. Itu tentunya bahan untuk kami,” kata Sulistyo.
Polisi kembali meminta supaya setiap kejadian rekeningnya dibobol segera dilaporkan. "Tolong kalau ada info berikan kepada kami. Itu akan sangat berharga bagi kami,” imbuhnya.
Menurut pengamat IT, Gunawan Wibisono, dari sisi modus kejahatan yang dilakukan para pelaku, pihaknya melihat faktor keamanan dari perbankan itu, masih lemah. ”Ada baiknya, perbankan melakukan inovasi-inovasi baru, seperti mulai menerapkan metode sidik jari untuk nasabah yang akan mengambil uang melalui ATM,” ujar Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News