kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Maaf program kartu prakerja tak menjamin peserta bisa medapat pekerjaan


Rabu, 29 April 2020 / 22:41 WIB
Maaf program kartu prakerja tak menjamin peserta bisa medapat pekerjaan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Pemerintah menegaskan tidak menjamin peserta yang ikut pelatihan program kartu prakerja bisa mendapatkan pekerjaan setelah mengikuti pelatihan daring di program tersebut.

Sebab saat ini kebutuhan tenaga kerja, apalagi untuk industri manufaktur dan industri digital yang banyak membutuhkan tenaga kerja, sangat kompleks. Calon tenaga kerja harus mengikuti pelatihan vokasi dan memiliki keahlian khusus agar bisa mejadi tenaga kerja di peruahaan tersebut.

Baca Juga: Inilah perincian stimulus Rp 34 triliun bagi debitur UMKM dan usaha ultra mikro

Karena itulah kahlian alias skil individu tetap dibutuhkan bagi semua angkatan kerja agar bisa bersaing mendapatkan pekerjaan, bukan hanya mengandalkan program kartu prakerja dari pemerintah. 

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam webinar Kartu Prakerja, Rabu (29/4), mengatakan, pemerintah tak bisa menjamin peserta mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga: Anggaran Penanganan Corona Membengkak

"Yang bisa menjamin itu termasuk diri sendiri, menunjukkan diri sendiri untuk kemudian dipertimbangkan oleh HRD perusahaan. Jadi ekspektasinya harus pas, jangan over promise," terang dia.

Hanya pemerintah akan berupaya mendorong lembaga pelatihan yang ikut menyediakan konten di program kartu prakerja berkolaborasi dengan perusahaan. Harapanya, perusahaan bisa menyerap tenaga kerja dari peserta program.

Baca Juga: Sah, 28,3 juta debitur kredit mikro dapat subsidi bunga dan angsuran ditunda 6 bulan

Pemerintah juga mengklaim sudah melakukan komunikasi dengan asosiasi pengusaha, untuk menyerap tenaga kerja yang keterampilannya meningkat karena ikut program ini. "Perlu saya sampaikan pesan komite jangan hanya jadi karyawan tapi juga ajarkan jadi wirausaha," ujarnya.

SELANJUTNYA>>>

Saat ini, ada delapan digital platform digital yang menjadi mitra program kartu prakerja. Mereka menjalin kerjasama dengan 233 lembaga pelatihan yang menyediakan lebih dari 2.000 jenis pelatihan daring.

Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja mencatat, sejak pendaftaran program ini dibuka hingga Selasa (28/4) jumlah pendaftar program prakerja sudah mencapai 8,6 juta orang. 

Baca Juga: Anies siap rilis aturan pembatasan arus balik ke Jakarta

Adapun peserta yang dinyatakan lolos untuk gelombang pertama  168.111 orang dan gelombang kedua sebanyak 288.154 orang. Gelombang pertama akan mendapatkan insentif Rp 600.000 yang akan cair Senin depan. 

Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono berharap peserta program kartu prakerja memilih jenis pelatihan secara cermat dan jeli, sehingga pelatihan yang dia dapatkan bisa dimanfaatkan dalam mencari pekerjaan.

"Setelah mereka berlatih, keterampilan yang dimiliki lewat pelatihan online dan insentif ini bisa digunakan menjadi peluang baru untuk bekerja," kata Bambang.

Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah menilai, program kartu prakerja menjadi satu langkah yang baik untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja apabila dijalankan di masa-masa normal.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, kartu prakerja akan tetap menjadi sorotan mengingat banyak masyarakat yang belum mendapatkan bantuan.

"Yang dibutuhkan sekarang bantuan agar mereka bisa keluar dari persoalan yang mereka hadapi dari PHK dan sebagainya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×