kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Luthfi besikukuh tidak terima suap dari Indoguna


Rabu, 04 Desember 2013 / 22:30 WIB
Luthfi besikukuh tidak terima suap dari Indoguna
ILUSTRASI. TAJUK - Khomarul Hidayat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Mantan Presiden Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq bersikukuh membantah menerima uang suap sebesar Rp 1,3 miliar dari Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman erkait pengurusan penambahan kuota impor daging di Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal tersebut disampaikan Luthfi dalam sidang pembacaan nota pembelaan (pledoi) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).

"Mengenai tindak pidana korupsi yang dituduhkan pada saya, harus saya sampaikan bahwa saya tidak menerima janji apapun dari Maria Elizabeth Liman, apalagi menerima uang sebesar Rp 1,3 miliar seperti yang didakwakan kepada saya," ungkap Luthfi saat membacakan pledoinya.

Lebih lanjut, Luthfi mengungkapkan, terkait soal penambahan kuota impor daging pun belum terjadi. Menurut Luthfi, dirinya tidak pernah mengusahakan penambahan kuota tersebut karena kala itu dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi I, dimana pada komisi tersebut tidak berhubungan dengan pertanian.

"Lalu bagaimana mengaitkan antara kewenangan saya di Komisi I, sementara mitra Kementan adalah Komisi IV?" tuturnya.

Luthfi bahkan melempar tanggung jawab kepada koleganya, Ahmad Fathanah. Pasalnya, sangkaan yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Luthfi menerima uang suap itu tak lebih dari ulah koleganya Ahmad Fathanah yang berhasil menipu Maria Elizabeth Liman.

Luthfi mengatakan bahwa pada saat itu, dalam kapasitasnya sebagai Presiden PKS hanya merasa khawatir karena kelangkaan daging sapi, ditambah dengan maraknya pengedaran daging celeng atau daging tikus.

"Oleh Fathanah kekhawatiran saya difasilitasi dengan mengenalkan ke Maria yang dikatakan mengetahui masalaah kelangkaan. Motif saya hanya itu saja. Tidak ada yang lain. Semata-mata sebagai anggota DPR dan Presiden PKS," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×