kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Luhut: Masak tidak boleh minta 51% saham Freeport?


Minggu, 26 Februari 2017 / 12:54 WIB
Luhut: Masak tidak boleh minta 51% saham Freeport?


Sumber: TribunNews.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah akan tetap meminta PT Freeport Indonesia melakukan divestasi 51% sahamnya, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Mineral dan Batu Bara.

‎"Masa bangsa Indonesia, sudah 50 tahun (Freeport di Indonesia) tidak boleh minta saham 51%," tutur Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Jakarta, Jumat (24/2).

Menurut Luhut, pemerintah khususnya Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah berdiskusi dengan PT Freeport Indonesia, termasuk induk usahanya Freeport-McMoRan Inc‎ untuk mengubah kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

"Kita tunggu aja sebentar, saya kira Presiden Joko Widodo sudah ambil sikap yang baik. Intinya pemerintah mau bikin win-win solution," ucap Luhut.

Lebih lanjut Luhut mengatakan, pemerintah tidak mempersulit investasi asing ke dalam negeri, dimana dalam peraturan tersebut perusahaan pertambangan yang menjadi IUPK wajib membangun smelter.

"Kita tidak mau mempersulit orang investasi di Indonesia, tapi bagaimanapun mereka harus mematuhi peraturan kita," tutur Luhut. (Seno Tri Sulistiyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×