kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.329   11,00   0,07%
  • IDX 7.252   69,78   0,97%
  • KOMPAS100 1.071   12,83   1,21%
  • LQ45 845   10,26   1,23%
  • ISSI 216   2,66   1,25%
  • IDX30 435   4,64   1,08%
  • IDXHIDIV20 520   6,95   1,36%
  • IDX80 122   1,50   1,24%
  • IDXV30 124   0,65   0,53%
  • IDXQ30 143   1,97   1,40%

Luhut laporkan perkembangan vaksin Covid-19 ke Wapres


Jumat, 02 Oktober 2020 / 19:49 WIB
Luhut laporkan perkembangan vaksin Covid-19 ke Wapres
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melaporkan perkembangan Vaksin Covid-19 pada Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, hal pertama yang disampaikan Luhut tentang Vaksin Covid-19 dari China yang akan didatangkan ke Indonesia dalam waktu dekat.

Menurutnya, Luhut beserta tim pun akan bertolak ke China guna melakukan pengecekan.

“Sekitar bulan November mereka akan berangkat ke China untuk melakukan pengecekan terhadap vaksin yang akan dikirim ke Indonesia,” ujar Masduki dalam keterangan tertulis, Jumat (2/10).

Baca Juga: Menko Luhut minta Kemenkes buat pedoman swab test untuk nakes dan aparat keamanan

Dia pun pun mengatakan, akan ada sebesar 3 juta vaksin yang akan datang pada tahap pertama distribusi. 3 juta vaksin tersebut pun diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, TNI, Polri dan orang yang selama ini bertugas untuk menghadapi masyarakat terkait dengan penanganan pandemi.

"Baru berikutnya nanti akan datang secara bergelombang cukup banyak,” kata Masduki.

Dalam pertemuan tersebut, Luhut juga melaporkan tentang kehalalan vaksin Covid-19. Menanggapi ini, Ma'ruf pun menjelaskan bahwa  faktor kehalalan bukan menjadi hambatan pengadaan Vaksin Covid-19. Menurutnya, ada jalan keluar keagamaan bila vaksin tersebut belum halal. Dia menyebut, vaksin dapat digunakan dalam status keadaan darurat.

“Kemudian juga Wapres menjelaskan hal yang penting. Jadi Wapres menjelaskan dua hal, vaksin itu kalau halal ya bagus, tidak ada problem, tapi kalau misalnya tidak halal tidak masalah. Karena itu dalam kondisi darurat sehingga tidak masalah dipakai,” terang Masduki.

Baca Juga: Luhut paparkan strategi tarik investasi di tengah pandemi corona, apa itu?

Lebih lanjut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun diminta untuk ikut dalam tim kunjungan ke Beijing untuk memperoleh vaksin, sehingga prosesnya akan diverifikasi dari awal.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×