kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luhut: Ada 30 perusahaan besar yang siap ikut bangun ibu kota baru


Rabu, 26 Februari 2020 / 12:50 WIB
Luhut: Ada 30 perusahaan besar yang siap ikut bangun ibu kota baru


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ada banyak investor yang tertarik untuk ikut membangun ibu kota baru.

Setidaknya sudah ada lebih dari 30 perusahaan yang menyatakan minat untuk ikut membangun ibu kota baru.

"Banyak investor yang tertarik membangun ibu kota ini. Ada 30 perusahaan yang besar ingin berpartisipasi. Semua kita minta dengan high quality. Kita tidak mau tidak green di sana," ujar Luhut, Rabu (26/2).

Baca Juga: Korea tertarik ikut proyek pemindahan ibu kota

Luhut mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari dalam negeri dan dari luar negeri. Luhut tak merinci apa-apa saja perusahaan tersebut, namun  beberapa berasal luar negeri seperti Amerika, Jepang, Uni Emirat Arab, dan lain sebagainya.

Berdasarkan data Kemenko Maritim dan Investasi, sejauh ini terdapat tiga institusi internasional yang ingin berinvestasi di ibu kota baru melalui Sovereign Wealth Fund (SWF), ada satu negara melalui bilateral fund, ada lima perusahaan yang tertarik untuk bidang sekuritas, satu perusahaan yang tertarik di bidang asuransi .

Selanjutnya ada empat perusahaan tertarik untuk bidang air minum, tiga perusahaan untuk bidang listrik, satu perusahaan untuk bidang limbah/persampahan, satu perusahaan untuk  bidang fasilitas kesehatan, satu perusahaan untuk hunian, dan empat perusahaan untuk retail.

Ada pula lima perusahaan yang tertarik untuk bidang transportasi, satu perusahaan telekomunikasi, juga enam perusahaan untuk bidang industri.

Luhut optimistis perusahaan-perusahaan yang akan berpartisipasi dalam membangun ibu kota negara akan terus bertambah. Bahkan menurut Luhut, lewat Menteri Keuangan Sri Mulyani, masih ada negara yang menawarkan diri untuk turut membangun ibu kota negara dalam pertemuan G20 di Riyadh, Arab Saudi.

Baca Juga: Pemerintah pastikan lokasi ibu kota baru bebas banjir

Meski sudah ada beberapa investor yang tertarik membangun ibu kota baru, tetapi Luhut belum memperkirakan berapa nilai investasi yang akan ditanamkan.

"Untuk nilai investasinya kita belum tahu. Biar nanti angkanya kalau sudah pasti, baru kita umumkan," tutur Luhut

Sementara itu, Dalam pembangunan ibu kota baru ini, Luhut mengatakan pusat pemerintahan akan dibangun secara eksklusif oleh pemerintah melalui APBN.

Sementara sektor lain seperti bidang hiburan, pendidikan, penelitian dan pengembangan, kesehatan, dan pusat keuangan diserahkan kepada swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×