kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

LSI: Susah tentukan pemenang Pilkada DKI


Selasa, 18 September 2012 / 14:05 WIB
LSI: Susah tentukan pemenang Pilkada DKI
ILUSTRASI. Cooking Class Balinese Menu


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tak bisa menentukan siapa pemenang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 20 September mendatang. Salah satu alasannya karena jumlah massa mengambang alias yang belum menentukan pilihan cukup besar.

Direktur Riset LSI Arman Salam beralasan, rata-rata respon hasil survei cukup kecil yakni hanya 68%. "Sementara 32% responden terpilih merupakan responden pengganti yang tentunya sedikit banyak berpengaruh pada keakuratan hasil survei," katanya, Selasa (18/9).

LSI melakukan survei pada September ini dengan dengan menggunakan metode tatap muka menggunakan kuesioner. Design sampling menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden awal 440 dan margin eror 4,8% responden asli yang dapat diwawancarai sebesar 68% dan 32% responden merupakan responden pengganti, yang secara teori tidak bermasalah.

Arman mengatakan, terdapat 10% hingga 30% suara yang mengambang. Menurutnya, suara mengambang ini akan menentukan kemenangan di hari terakhir. "Pendukung siapa yang paling banyak golput akan kalah," katanya.

Merujuk pada hasil Pilkada DKI putaran pertama, banyak lembaga survei gamang memprediksi siapa yang akan menduduki kursi DKI 1. Sebelumnya, pada putaran pertama, lembaga survei memprediksi pasangan calon Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli akan unggul. Namun, ternyata, pasangan itu berada dibawah pasangan calon Joko Widodo-Basuki Tjahya Purnama. (Wahyu Aji/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×