Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia menilai Bank Indonesia (BI) akan tetap menahan suku bunga acuan pada level 5% di pengujung 2019 ini.
Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial LPEM UI Febrio Kacaribu, dalam Seri Analisis Makroekonomi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (18/12), mengatakan, tren pelonggaran perlu berhenti sejenak lantaran BI perlu mengakumulasi lebih banyak cadangan devisa di tengah konsolidasi jangka pendek di pasar keuangan global.
Baca Juga: Rupiah menguat tipis ke Rp 13.995 per dolar AS pada Rabu pagi
“Bank Indonesia berusaha mempertahankan perbedaan suku bunga dan menarik lebih banyak aliran modal masuk serta bisa meningkatkan likuiditas dalam sistem perbankan […] Kami melihat bahwa BI perlu mempertahankan tingkat suku bunga kebijakan sampai akhir tahun dengan tetap menjaga likuiditas dalam sistem perbankan,” ujar Febrio dalam laporan tersebut.
Apalagi di sisi eksternal, sikap pelonggaran bank sentral juga berkurang akibat data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik sehingga mendorong aliran modal keluar dari negara-negara berkembang untuk sementara ini.
LPEM UI mencatat, total akumulasi aliran modal masuk ke Indonesia sejak awal tahun menjadi lebih rendah yaitu US$ 12,5 miliar pada pertengahan Desember, dari US$ 12,7 miliar pada bulan sebelumnya.
Baca Juga: NIM perbankan diprediksikan masih layu pada 2020
Terjadinya sedikit arus modal keluar ini juga tercermin pada imbal hasil yang lebih tinggi dari obligasi pemerintah 10 tahun dan satu tahun menjadi 7,3% dan 5,5% pada bulan Desember.