Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menghitung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 berpotensi jebol Rp 39,55 triliun hingga Rp 158,21 triliun, imbas kabinet jumbo pemerintahan Presiden Prabowo.
Total kabinet ini terdiri dari 48 orang menteri, dan 56 orang wakil menteri, yang akan membantu Prabowo dalam menjalankan pemerintahannya. Jumlah kabinet ini lebih besar bila dibandingkan era Presiden Jokowi periode 2019-2024 yang dinaungi 34 menteri, dan wakil Menteri sebanyak 17 orang.
Jumlah pejabat tersebut juga belum termasuk beberapa pejabat tambahan yang sudah dilantik, atau kemungkinan akan dilantik di tahun depan.
Baca Juga: Prabowo Perlu Rogoh Anggaran Segini untuk Gaji dan Tunjangan Menteri/Wamen
“Anggaran belanja Pemerintah Pusat diestimasi meningkat sekitar Rp 39,55 triliun hingga Ep 158,21 triliun di 2025, atau meningkat sekitar 4,0% hingga 15,8% dari total anggaran belanja dalam APBN 2025,” mengutip Laporan Indonesia Ekonomic Outlook 2025 oleh LPEM FEB UI, dikutip Kamis (21/11).
Untuk diketahui, belanja negara pada tahun depan ditargetkan sebesar Rp 3.621,31 triliun, anggaran tersebut meningkat dari anggaran belanja tahun ini yang mencapai Rp 2.996,9 triliun.
Belanja tahun depan terdiri dari terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp 1.160,08 triliun, belanja non K/L Rp 1.541,35 triliun, transfer ke daerah Rp 919 triliun.
Baca Juga: Tantangan Pelik Mengadang Kabinet Prabowo, Ini Komentar Pelaku Usaha dan Pasar Modal
LPEM FEB UI menilai, penambahan jumlah kementerian dan lembaga di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menimbulkan sejumlah kekhawatiran, termasuk potensi meningkatnya birokrasi, tidak konsistennya kebijakan antar kementerian/lembaga, naiknya inefisiensi administrasi, dan tambahan beban fiskal.
Cakupan estimasi yang anggarannya diperkirakan meningkat mencakup dua komponen, yaitu peningkatan belanja personil dan barang dari Pemerintah Pusat.
Estimasi ini mencakup berbagai subkomponen dalam belanja personil dan barang yang dianggap terdampak dari adanya ekspansi ukuran kabinet yang bertambah.
Selanjutnya: Ruben Amorim: Sang Special One Kedua Siap Menciptakan Keajaiban di Manchester United
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Minyak Murah Periode 21-27 November 2024, Ada Bimoli hingga Harumas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News