Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, Rabu (27/2), meresmikan National Export Dashboard (NED).
Bersama Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan dan University Network for Indonesia Export Development (UNEID), LPEI meluncurkan NED sebagai pusat informasi berbasis situs web (web-based) yang menyediakan data ekspor impor nasional.
Tidak hanya data ekspor impor nasional, Direktur Utama LPEI, Sinthya Roesli menjelaskan, NED juga akan menjadi platform terintegrasi yang menyajikan data seperti neraca perdagangan, database eksportir Indonesia, situasi daya saing produk ekspor, hingga perkembangan ekonomi Indonesia maupun negara tujuan utama.
Sebab, selama ini Sinthya mengakui data ekspor impor nasional Indonesia masih tersebar di berbagai institusi. "Bisa juga mengakses informasi seperti risiko negara tujuan ekspor, perkembangan pasar komoditas, pasar keuangan, serta proyeksi ekpor dan industri," terang Sinthya saat membuka acara Peluncuran NED dan Sarasehan Komoditas Ekspor Unggulan, Rabu (27/2).
Platform NED, lanjut Sinthya, diharapkan dapat terus dikembangkan untuk kepentingan ekosistem ekspor impor nasional. Dengan begitu, data yang terintegrasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku ekspor dalam mengambil keputusan, maupun oleh regulator dalam merumuskan kebijakan.
Adapun, data yang ada dalam NED bersumber dari berbagai institusi seperti DJBC, Badan Pusat Statistik, Kementerian Perdagangan, International Trade Centre, CEIC China Updates, dan sebagainya. "Diharapkan juga nantinya ada pengembangan informasi supply chain dari ekspor secara satu per satu melalui platform NED ini," ujar Sinthya.
Dalam pengembangan selanjutnya, NED juga akan menyediakan data dan informasi seputar kebijakan perdagangan internasional, regulasi ekspor, trade agreement guides, market intelligence, hingga pendidikan ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News