Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengungkapkan, bahwa mulai tahun 2018 Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM akan menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk permodalan wirausaha pemula (WP) dan bisnis startup.
"Dengan bunga yang sangat murah, yaitu 4,5% pertahun," kata Agus melalui keterangan tertulis terkait Temu Mitra Nasional Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, Kamis (19/10).
Dalam kesempatan yang sama, Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo menambahkan, dana sebesar Rp 100 miliar itu merupakan kredit untuk pengembangan usaha bagi WP dan bisnis startup.
"Mereka butuh dukungan LPDB untuk pengembangan usahanya dan kita hadir memfasilitasi. Dan ini sifatnya bukan dana bergulir, melainkan kredit," ucap Braman.
Braman menjelaskan, dengan plafon kredit maksimal Rp 25 juta tanpa agunan maka akan ada sekitar 4.000 WP atau bisnis startup yang akan bisa menikmati layanan kredit dari LPDB.
"Saya yakin, kredit ini akan banyak direspon kalangan WP dan bisnis start up di seluruh Indonesia. Selain cara konvensional, kita juga membuka pengajuan proposal business plan dari para WP dan bisnis startup secara paperless atau online," kata Braman.
Untuk itu, kata Braman, pihaknya akan secara ketat memverifikasi pemohon kredit WP dan bisnis startup. "Yang jelas, para WP dan bisnis startup harus sudah punya rintisan usaha yang akan kita verifikasi melalui sistem online yang ada di LPDB. Kita akan bisa melihat jelas bagaimana karakter dari para WP dan bisnis startup tersebut," jelas dia.
Di samping itu, lanjut Braman, mulai 2018, dalam menyalurkan dana bergulir pihaknya akan menerapkan teknologi digital dalam penyaluran dan memonitor pemanfaatannya. "Kami bisa melihat dan monitor semuanya melalui sistem online. Yang pasti, saat ini tidak akan sulit lagi untuk mengakses dana bergulir di LPDB," tegas Braman.
Selama periode 2008-2017, kata Braman, pihaknya sudah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 8,49 triliun kepada 4.000 lebih mitra, dan mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1,5 juta orang. "Selain itu, hasil monitoring pasca penyaluran 2008-2017, terdapat 892 mitra yang memberikan laporan perkembangan pembiayaan. Berdasarkan data tersebut, 17 mitra mengalami perubahan status dari usaha kecil menjadi usaha menengah. Sementara yang 866 mitra, juga mengalami perubahan namun belum mencapai perubahan kategori yang lebih tinggi," papar Braman.
Braman juga berharap, Temu Nasional ini bisa memberikan kesempatan kepada mitra untuk saling mengenal dan bersinergi satu sama lain. Ajang ini juga sebagai sarana sosialisasi guna meningkatkan akses UMKM terhadap pembiayaan yang murah, efisien, dan tepat guna melalui dana bergulir yang dikelola LPDB KUMKM.
"Tujuan lainnya adalah melakukan sinergi antara LPDB KUMKM dengan mitra guna melakukan upaya-upaya preventif untuk memecahkan segala permasalahan terkait penyaluran dana bergulir di daerah", pungkas Braman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News