Reporter: Hervin Jumar | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menegaskan bahwa arus penumpang udara ke dan dari Bali selama periode angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) menunjukkan kinerja positif, sekaligus membantah asumsi belakangan ini yang menyebut bahwa Bali akan sepi pengunjung.
Berdasarkan data operasional, jumlah penumpang yang dilayani di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, tercatat mencapai 82.445 penumpang hingga akhir Desember 2025. Angka tersebut meningkat dibandingkan periode Nataru 2024/2025 yang tercatat 81.500 penumpang, atau tumbuh sekitar 1,16% secara tahunan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa, menyampaikan bahwa tingginya permintaan perjalanan udara selama periode libur akhir tahun telah diantisipasi dengan baik oleh penyelenggara angkutan udara.
Baca Juga: Inflasi Desember 2025 Dipicu Nataru dan Harga Pangan, Plus Program MBG
“Tingkat keterisian penumpang berada pada level tinggi dan maskapai telah merealisasikan penambahan penerbangan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (30/12/2025).
Dari sisi kapasitas, hingga saat ini telah terealisasi 267 penerbangan, mencerminkan tingkat realisasi operasional yang optimal. Pada rute utama domestik Jakarta (CGK)–Denpasar (DPS), rata-rata load factor mencapai 94%, dengan keterisian kelas ekonomi sebesar 94% dan kelas bisnis 83%.
Tingginya tingkat keterisian ini mendorong maskapai merealisasikan 71 penerbangan tambahan (extra flight) pada rute tersebut.
Sementara itu, dari sisi pergerakan pesawat, Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat rata-rata 467 pergerakan pesawat per hari, atau meningkat 10,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara kumulatif, sepanjang 18–28 Desember 2025, total pergerakan pesawat mencapai 4.787 penerbangan, tumbuh 2,93% secara tahunan.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Transaksi Belanja Nataru 2025/2026 Capai Rp 110 Triliun
Menurut Lukman, data tersebut menunjukkan bahwa kapasitas angkutan udara selama periode Nataru tetap terjaga dan dimanfaatkan secara optimal.
“Capaian ini mencerminkan kesiapan operator penerbangan dan pengelola bandara dalam mendukung mobilitas masyarakat serta menjaga kelancaran layanan transportasi udara selama libur akhir tahun,” ungkapnya.
Dengan indikator kuantitatif tersebut, pemerintah menilai aktivitas penerbangan ke dan dari Bali selama periode Nataru 2026 tetap solid, sekaligus mengindikasikan bahwa permintaan perjalanan udara menuju destinasi wisata utama nasional tersebut masih berada pada level tinggi.
Selanjutnya: KSEI Catat SID Pasar Modal Naik 36% Jadi 20,2 Juta per 24 Desember 2025
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat sampai 1 Januari, Kecap Bango Beli 2 Murah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













