kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Libatkan Pemda, BI target inflasi 4% saja


Rabu, 16 Mei 2012 / 01:40 WIB
Libatkan Pemda, BI target inflasi 4% saja
ILUSTRASI. Waspada kadar gula tinggi bisa bikin lumpuh, inilah tanda dan gejala awal diabetes


Reporter: Herlina Kartika Dewi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk mengendalikan inflasi, terutama inflasi di daerah. Pasalnya, inflasi di daerah memberikan kontribusi tinggi terhadap inflasi secara nasional. Jika ini dilakukan, BI berharap dalam jangka panjang inflasi bisa stabil di kisaran 4%.

Sugeng, Kepala Group Kebijakan Moneter Direktorat Kebijakan Moneter BI menjelaskan, pengendalian inflasi bisa dilakukan dari dua sisi, yaitu permintaan dan penawaran. Di sisi permintaan, BI bisa mengendalikan melalui kebijakan moneter BI dan stabilisasi nilai tukar. Dari sisi penawaran, BI harus bekerjasama dengan Tim Pengendalian Inflasi (TPI) baik di pusat maupun daerah.

Selama ini, komponen yang mempengaruhi inflasi di Indonesia adalah harga yang diatur pemerintah dan volatilitas harga pangan. Yang mempengaruhi volatilitas adalah musim, distribusi dan struktur pasar. "Makanya peran instansi di daerah sangat besar," ungkapnya Senin (14/5).

Sugeng berpendapat, masalah inflasi di daerah kerap kali berasal dari pasokan, distribusi dan cuaca. Dus, ia pun berpendapat, perlu pembangunan infrastruktur di daerah terutama infrastruktur transportasi.

Widodo Sigit Pudjianto, Direktur Pengembangan Ekonomi Daerah Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri menambahkan, untuk mengendalikan inflasi di daerah, dalam jangka pendek pemerintah daerah harus memastikan kecukupan pasokan kebutuhan pangan di wilayah mereka. "Pemda harus memetakan kebutuhan pasokan dan menyiapkan pasokan dalam waktu tertentu agar harga tidak naik tinggi," katanya.

Sugeng juga meminta setiap pemerintah daerah harus menggalakkan perdagangan antar daerah, sehingga masing-masing daerah bisa saling mengisi, kekurangan dan kelebihan pasokan. Untuk merealisasikan ini, Asisten Deputi urusan Ekonomi dan Keuangan Daerah Deputi Ekonomi Makro Menko Perekonomian Urhen Lukman bilang, pemerintah dan BI akan menggelar rapat koordinasi nasional TPID yang ke III pada Rabu (16/5).

Rapat ini akan diikuti oleh Gubernur BI, serta kalangan pemerintahan mulai dari Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri ESDM, Gubernur, Bupati dan Walikota dari 33 Provinsi.

Urhen bilang, dalam rakornas besok, ada tiga hal penting yang akan dibahas. Pertama, masalah penguatan cadangan pangan melalui pengembangan resi gudang. Kedua, peningkatan perdagangan komoditas pangan antardaerah. Ketiga, pengembangan pusat informasi harga pangan.

Dengan upaya pengendalian inflasi sampai ke daerah, Sugeng optimistis, dalam jangka panjang inflasi bisa stabil ke angka 4%. Nah, untuk tahun ini, BI masih optimistis inflasi akan sesuai dengan target di kisaran 4,5% ± 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×