Lelang Sukuk Negara Diserbu Investor, Penawaran Masuk Capai Rp 50,26 Triliun

Kamis, 24 Juli 2025 / 12:45 WIB

ILUSTRASI. Pemerintah kembali menghimpun dana segar dari pasar keuangan melalui lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara pada Selasa (22/7). ?KONTAN/Baihaki/12/8/2014

Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah kembali menghimpun dana segar dari pasar keuangan melalui lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (22/7).

Dari total penawaran yang masuk mencapai Rp 50,26 triliun, pemerintah memutuskan memenangkan sebesar Rp 12 triliun, melampaui target indikatif awal sebesar Rp9 triliun.

Lelang kali ini mencakup dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Syariah dan lima seri Project Based Sukuk (PBS), yang seluruhnya merupakan penerbitan ulang (reopening). Lelang dilakukan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan dalam APBN 2025.

“Total penawaran masuk sebesar Rp 50,26 triliun,” ungkap Direktorat Pembiayaan Syariah, DJPPR Kementerian Keuangan, dalam keterangan resminya, Selasa (22/7).

Seri Pendek Jadi Primadona

Dari tujuh seri yang dilelang, minat investor paling besar terlihat pada PBS030 dan PBS003. Kedua seri tersebut mencatatkan incoming bids masing-masing Rp 14,31 triliun dan Rp13,92 triliun. Kedua sukuk ini memiliki tenor pendek, dengan jatuh tempo pada 15 Januari 2027 dan 15 Juli 2028, menjadikannya pilihan menarik di tengah ketidakpastian global dan fluktuasi pasar.

Minat juga cukup tinggi terhadap seri SPNS06042026 yang mencatat penawaran masuk Rp 7,94 triliun, diikuti oleh PBS038 sebesar Rp 7,77 triliun.

Sementara itu, seri SPNS12012026 menghimpun penawaran Rp 2,79 triliun. Dua seri lainnya, PBS034 dan PBS039 masing-masing mengantongi penawaran masuk senilai Rp 0,89 triliun.

Tingginya penawaran yang masuk menunjukkan bahwa permintaan terhadap instrumen investasi syariah pemerintah masih tinggi, meski berada di tengah tantangan global seperti pelemahan nilai tukar dan ketidakpastian arah suku bunga global.