kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Lelang aset Batavia tahap ketiga Rp 21,9 miliar


Selasa, 10 Mei 2016 / 06:15 WIB
Lelang aset Batavia tahap ketiga Rp 21,9 miliar


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kreditur perusahaan penerbangan PT Metro Batavia bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya, tim kurator telah mengeksekusi sebagian aset maskapai penerbangan bernama Batavia Air tersebut hingga tahap ketiga.

Dalam eksekusi tahap ketiga, kurator bisa memperoleh dana sebesar Rp 21,93 miliar. Turman Panggabean, salah satu kurator perusahaan maskapai penerbangan itu, dalam pengumuman resminya di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, menjelaskan, aset tersebut akan ditransfer kepada dua kreditur preferen, dua kreditur separatis, dan untuk imbalan jasa kurator.

"Kreditur preferen yang dimaksud yakni kantor pajak dan mantan karyawan, masing-masing mendapatkan sebesar Rp 1 miliar dan Rp 4 miliar," tulis Turman, seperti dikutip KONTAN, Senin (9/5).

Sementara kreditur separatis, yakni PT Bank Muamalat Indonesia dan PT Bank Capital Indonesia, masing-masing mendapatkan Rp 9 miliar dan Rp 1 miliar. Kemudian, tim kurator mendapatkan imbalan jasa sebesar Rp 1,75 miliar.

"Sementara sebesar Rp 864,23 juta masuk dalam rekening saldo," tambahnya. Dan sisanya sekitar Rp 4,3 miliar untuk perawatan aset lain yang belum dilelang dan lain-lain.

Dari total pemasukan yang diperoleh dari penjualan aset tahap tiga sebesar Rp 21,93 miliar, terdiri dari lelang empat unit frame pesawat Boeing 737-200 Rp 650 juta. Lalu dua pesawat dan mesin PK-YUY & PK-YTY Rp 12,98 miliar. Selain itu, juga ada sebuah pesawat dan mesin PK-YTM senilai Rp 5,62 miliar, dua air frame pesawat PK-YTU & PK YVU senilai Rp 440 juta, dan suku cadang pesawat dengan nilai Rp 2,23 miliar.

Pembagian aset lelang tahap tiga ini lebih besar dibandingkan tahap dua yang hanya Rp 4 miliar. Hasil lelang tahap dua juga dibayarkan kepada mantan karyawan, Bank Muamalat, Bank Capital Indonesia, dan kreditur lainnya.

Sebelumnya Batavia Air resmi pailit per Februari 2013 dengan nilai tagihan mencapai Rp 1,2 triliun. Tagihan itu dibayar lewat lelang aset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×