kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebaran diramal bakal mengerek inflasi Mei 2021 menjadi 0,32% mom


Selasa, 01 Juni 2021 / 11:34 WIB
Lebaran diramal bakal mengerek inflasi Mei 2021 menjadi 0,32% mom
ILUSTRASI. Warga berbelanja di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (21/5/2021). ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen lebaran diperkirakan mengerek inflasi pada Mei 2021. Bank Mandiri memperkirakan, inflasi pada bulan tersebut berada di kisaran 0,32% mom atau meningkat dari inflasi April 2021 yang sebesar 0,13% mom. 

Dengan demikian, bila melihat secara tahunan, inflasi diperkirakan sebesar 1,68% yoy dan inipun lebih tinggi dari inflasi tahun ke tahun pada bulan April 2021 yang sebesar 1,42% yoy. 

“Meningkatnya inflasi pada bulan Mei 2021 memang disebabkan oleh faktor musiman Ramadan dan Lebaran. Namun, ini masih relatif lebih rendah dari pra Covid-19 yang rata-rata inflasi mencapai 0,6% mom hingga 0,7% mom,” ujar ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id. 

Baca Juga: Jaga stabilitas pasar keuangan domestik, ini penjelasan gubernur BI

Momen Lebaran ini meningkatkan harga komoditas pangan. beberapa di antaranya yang terlihat meningkat adalah daging ayam ras, daging sapi, dan minyak goreng. Tak hanya itu, tarif transportasi juga tetap terkerek meski ada larangan mudik pada Lebaran tahun ini. 

Selain itu, inflasi inti diperkirakan meningkat ke 1,25% yoy dari 1,18% yoy pada April 2021 seiring dengan meningkatnya permintaan pada momen hari raya ini dan meningkatnya harga emas. 

Ke depan, Faisal memperkirakan inflasi sudah akan kembali ke kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% - 4%. Inflasi diperkirakan sebesar 2,92% yoy atau lebih tinggi dari realisasi inflasi tahun 2020 yang sebesar 1,68% yoy. 

Inflasi Indeks Harga Pedangan Besar (IHPB) diperkirakan juga diperkirakan melampaui Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) seiring dengan dampak meningkatnya likuiditas perekonomian (M2) dari stimulus Covid-19 sejak tahun 2020. 

Baca Juga: Proyeksi inflasi bisa sampai 4% tahun depan, begini penjelasan Sri Mulyani

“Seiring dengan mulai meningkatkan pola konsumsi karena pemulihan ekonomi. Ini juga akan meningkatkan tingkat inflasi ke depannya,” tambah Faisal. 

Peningkatan inflasi ini diperkirakan akan terjadi pada paruh kedua tahun ini, dengan asumsi mobilitas masyarakat yang mulai meningkat dan aktivitas bisnis juga terakselerasi. Hal ini seiring dengan upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi pada masyarakat. 

Selanjutnya: Gubernur BI ungkap hal yang perlu diwaspadai untuk jaga stabilitas pasar keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×