kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Lawatan Jokowi ke 3 Negara ASEAN, Ekonom Nilai Bisa Kerek Investasi Masuk


Minggu, 14 Januari 2024 / 19:25 WIB
Lawatan Jokowi ke 3 Negara ASEAN, Ekonom Nilai Bisa Kerek Investasi Masuk
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Ferdinand Marcos Jr. di Istana Malaca?ang, Manila, Filipina, pada Rabu, 10 Januari 2024.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui melakukan lawatan kenegaraan ke tiga negara di ASEAN yakni Filipina, Vietnam dan diakhiri dengan kunjungan ke Brunei Darussalam. 

Dalam lawatan ke tiga negara tersebut, Jokowi membawa sejumlah oleh-oleh kesepakatan dan kerja sama antara Indonesia dengan masing-masing dari tiga negara tersebut. 

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, potensi perdagangan dan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan ketiga negara tersebut sangat besar. Pasalnya ketiga negara tersebut merupakan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Tiba di Tanah Air Usai Lawatan ke Tiga Negara ASEAN

Ia menjelaskan misalnya seperti Filipina yang memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,2% per tahun dalam lima tahun terakhir. Vietnam juga memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 7,1% per tahun dalam lima tahun terakhir. Brunei Darussalam memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 3,5% per tahun dalam lima tahun terakhir.

"Potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan ketiga negara tersebut juga sangat besar," kata Yusuf dihubungi Kontan.co.id, Minggu (14/1).

Yusuf menuturkan kerja sama dengan negara-negara di ASEAN dapat mendorong ekonomi Indonesia terutama dalam mengerek investasi masuk. Hal tersebut karena ASEAN merupakan kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, serta memiliki pasar yang potensial untuk produk-produk Indonesia. 

"Investasi dari negara-negara di ASEAN dapat membantu Indonesia untuk meningkatkan produksi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Yusuf.

Lebih lanjut, ketiga negara tersebut memiliki keunggulan komparatif di berbagai sektor ekonomi, yang dapat saling melengkapi dengan keunggulan komparatif Indonesia. 

Baca Juga: Ini Enam Poin Hasil Pertemuan Jokowi Bersama PM Vietnam

Yusuf menjelaskan Filipina memiliki keunggulan komparatif di sektor pertanian, manufaktur, dan jasa. Vietnam memiliki keunggulan komparatif di sektor pertanian, manufaktur, dan pariwisata. Brunei Darussalam memiliki keunggulan komparatif di sektor pertambangan, energi, dan jasa keuangan.

Menurutnya, kerja sama dengan negara-negara di ASEAN, termasuk Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam, sangat penting untuk mendorong ekonomi Indonesia. 

"Hal ini karena ASEAN merupakan pasar yang potensial untuk produk-produk Indonesia. Selain itu, ASEAN juga merupakan kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi," jelasnya. 

Yusuf mengatakan kerja sama dengan negara-negara di ASEAN dapat dilakukan dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, dan pariwisata. 

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita menambahkan bahwa yang dilakukan Jokowi dengan kesepakatan kerja sama dengan Vietnam, Filipina dan Brunei Darussalam merupakan permulaan. 

Baca Juga: Peringati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Indonesia - Filipina Perkuat Kerja Sama

Pasalnya, pendekatan bilateral kata Ronny harus ditindaklanjuti dengan jadwal pertemuan yang lebih intens dan diperluas dari G to G ke B to B. Hal tersebut untuk memperluas cakupan kerja sama keduanya. 

"G to G toh terbukti baru melahirkan kerjasama perdagangan yang dikerjakan oleh BUMN. Jadi diperlukan jadwal lanjutan di mana skopnya bisa diperluas ke level B to B," kata Ronny. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×